HUBUNGAN FAKTOR RISIKO FEKAL INKONTINENSIA PASCA POSTERO SAGITTAL ANOREKTOPLASTI PADA PASIEN ATRESIA ANI

BERNARD PARDOMUAN P, Dr. dr. Akhmad Makhmudi, Sp.B-KBA.

2015 | Tesis | SP ILMU BEDAH

Latar belakang : Atresia ani adalah malformasi anorektal yang paling banyak terjadi saat ini. Penanganan terhadap kelainan tersebut semakin mengalami peningkatan. Dimulai pada tahun1853 dilakukan anoplasti yang pertama sekali kemudian semakin berkembang dimana tehnik operasi yang dilakukan melalui pendekatan dari sakral kemudian dilanjutkan dengan tehnik operasi abdominoperineal . Tahun 1980 Pena melalukan tehnik operasi melalui pendekatan posterior sagittal anorektoplasti. Di mana tehnik operasi ini berhasil menurunkan insidensi terjadinya inkontinensia pascaoperasi secara signifikan dibandingkan tehnik operasi lainnya. Obyektif : Dari penelitian ini dapat diketahui faktor risiko yang mempunyai hubungan dengan fekal inkontinensia setelah dilakukan operasi Posterior sagittal anorectoplasty di Sub Bagian Bedah Anak Metode : Desain penelitian case control retrospective, data diperoleh dari rekam medis di RSUP Dr. Sardjito dari Januari 2008 hingga Desember 2013. Faktor-faktor yang berperan, dianalisis menggunakan uji chi-square, dengan tingkat perbedaan bermakna ditandai dengan nilai p<0,05. Untuk mengetahui variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kejadian fekal inkontinensia pascaoperasi digunakan analisis univariat. Untuk lama rawat inap digunakan analisis impairment-t-test. Hasil : Keteraturan businasi merupakan faktor berpengaruh terhadap hasil luaran inkontinensia (p<0,05) dengan OR 3,900 (95% CI 1,385-10,981). Sementara jenis kelamin,letak atresia ani,usia saat dilakukan PSARP,interval waktu operasi kedua hingga tutup stoma,dehisiensi pascaoperasi,letak kolostomi tidak berpengaruh signifikan terhadap luaran inkontinensia. Lama perawatan, secara statistik juga tidak memiliki perbedaan bermakna p=0,851 >0,05 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata lama rawat inap pasien inkontinensia positip dengan inkontinensia negatip pada neonatus dengan atresia ani pasca PSARP. Kesimpulan : Keteraturan businasi oleh pasien merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian timbulnya inkontinensia pasca PSARP.

Background: Imperforate anus is part of anorectal malformation. They have been reported to compromise up to 1,2% of reported birth defects. The management is improved in any centuries. Begin in 1853 the first anoplasty was done and then tehnically was improved by sacral approach and ending with abdominoperineal operation. In 1980 Pena was done posterior sagittal anorectoplasty approach. Objective: This study is to determine the risk factor from some variables that have the significant relationship between fecal incontinence after posterosagittal anorectoplasty (two stage operation) and length of stay of all patient analyzed too to determine the incontinence risk factor/. This study placed in Sardjito Hospital and start from January 2008 until December 2013. Methods: This is a observational study. The study design was case control retrospective. The data was analyzed with Chi square and level of significant p< 0,05. The simple size was 49 patient. The data upon general appearance was taken from medical record and from interview the parents of all patient. Length of stay in hospital also analysis using impairment-t test Results : Anal dilatation after PSARP determine as a significant factor in outcome incontinence (p<0,05) with OR 3,900 (95% CI 1,385-10,981). This meant all the children that no regularity anal dilatation have the incontinence risk 3,9 x compared with children which have anal dilatation regularity. There were no statistically significant between length of hospitalization and incontinence in neonates with imperforate anus postoperative (p=0,851). Otherwise gender, age when PSARP, type of imperforate anus, dehiscence, time interval from PSARP until close the colostomy had no significant incontinence risk factor. Conclussion: Anal dilatation program followed the schedule were strong factor associated with incontinence.

Kata Kunci : atresia ani, posterior sagittal anorektoplasti, inkontinensia, anal dilatasi