MERDU ATAU SEKSI?: PEMAKAIAN OBAT-OBAT KIMIA DI KALANGAN LADY COMPANION (LC) DI YOGYAKARTA
RR. VEGASARI ADYA RATNA, Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si
2014 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYALady Companion (LC) berprofesi sebagai pendamping untuk menemani atau menghibur tamu karaoke dalam bernyanyi tidak lepas dengan pemakaian zat-zat kimia. Dunia hiburan yang dilakoninya menuntut untuk berpenampilan cantik dan seksi sesuai keinginan tamu. Berbagai macam cara dilakukan LC untuk menonjolkan sisi kelebihan dari tubuhnya. Disamping itu kehidupan LC juga sangat rentan terhadap penggunaan zat-zat adiktif yang mempengaruhi staminanya. Pada penelitian ini terdapat hal-hal yang ingin disampaikan diantaranya adalah pemakaian produk-produk kimia yang telah digunakan LC, mengetahui perubahan maupun efek sampingnya, serta memahami manfaat dan alasan LC memakai zat-zat kimia dalam menunjang profesi LC. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta. Data diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) dengan strategi head to toe (HTT), terhadap 5 orang informan yang berprofesi sebagai LC baik freelance maupun tetap. Lima LC ini diambil dari metode snowball sampling yang dijembatani oleh beberapa teman pelanggan LC dan pemilik kos para LC. Featherstone (1982) dalam budaya konsumen, menyebutkan bahwa penampilan adalah faktor utama dalam menentukan nilai jual, karena tubuh diyakini sebagai sarana untuk menikmati kesenangan dan ekspresi diri sehingga ia mencerminkan jati diri seseorang. Teori tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian ini dimana LC yang memiliki tugas utama sebagai peneman tamu karaoke justru tidak menonjolkan kualitas suara dalam bernyanyi. LC cenderung lebih menjual penampilannya yang seksi dengan kulitnya yang mulus dan wajahnya yang cantik. Hal inilah yang menyebabkan produk-produk kimia yang diutamakan bukanlah produk untuk meningkatkan kualitas suara, melainkan produk untuk membuat tubuhnya lebih tampak maksimal. Penggunaan produk-produk kimia antara LC freelance dan LC tetap cukup berbeda. LC freelance lebih memperhatikan produk kimia berdasarkan kelengkapan dan kualitas sedangkan LC tetap lebih mementingkan kegunaan dan manfaat. Di sisi lain penelitian ini memperlihatkan adanya sebuah kontradiksi dimana Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya dan pendidikan justru melahirkan profesi yang tidak membutuhkan pendidikan. Realita tersebut memunculkan pariwisata yang berbeda yakni pariwisata prostitusi dengan label hiburan karaoke dewasa.
Lady Companion (LC) work as escorts at karaoke parlors, and cannot be separated from the chemical product usage. As a form of entertainment, they are asked to look sexy and beautiful and do exactly what guests wish. Their lifestyle makes them extremely vulnerable to addiction and chemical product use, which directly affect their stamina at work. In this study, we examine chemical product use by LCs, examine their effects on their daily lives, and examine the reasons and benefits to chemical product use in pursuit of their profession. This research was conducted in Yogyakarta. Research data was collected through a head-to-toe (HTT) strategy of indepth interviews with 5 LC informants who work either freelance or full-time. These informants were taken by snowball sampling methods through associates who frequent LCs and an owner of an LC boarding house. Featherstone (1982) said that, in a consumer culture, appearance is a major factor to determine selling points because the body is a means to express pleasure and self-expression, and therefore express a persons identity. It is relevant to this study because most karaoke guests who employ LCs are unable to sing. LC are more inclined to sell their sexy appearance with pure skin and a beautiful face. This is what causes a preference to use chemical products that improve their physical appearance instead of their voice quality. Chemical product usage between freelance and full-time LCs differ as well. Freelance LCs focus more attention on chemical products based on completeness and quality, whereas full-time LCs are more concerned with the usefulness and benefits. On the other hand, this research shows a contradiction where Yogyakarta is known as a city of culture and education, but produces a profession that doesnt need education. That reality results from a type of sex tourism known as adult karaoke entertainment.
Kata Kunci : Lady Companion, penampilan, zat-zat kimia, kontradiksi. /Lady Companion, appearance, chemical drugs, contradiction.