Laporkan Masalah

PERILAKU KERJA PENDERES KELAPA DI KULON PROGO (Studi Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penderes Kelapa di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SLAMET LUQMANAM, Drs. Djoko Suseno, SU

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Penderes menjadi profesi yang banyak di geluti di Kulon Progo terutama di Kecamatan Kokap karena banyaknya sumber daya dan juga potensi yang sudah berkembang dari produk olahan nira kelapa juga karena gula kelapa dari Kulon Progo sudah terkenal memiliki mutu kualitas yang bagus. Produk olahan dari nira kelapa ini sudah menjadi produk unggulan di Kabupaten Kulon Progo dan bahkan sudah menembus sampai pangsa pasar luar negeri. Hanya saja realitas yang terjadi di lapangan adalah penderes sebagai tulang punggung industri ini memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi dan juga angka kecelakaan kerja yang melibatkan penderes relatif cukup tinggi. Walaupun ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan bagi penderes oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi, akan tetapi masih saja angka kecelakaan relatif cukup tingi. Berangkat dari permasalahan terkait ketenagakerjaan dan juga keamanan kerja yang menjadi isu aktual di dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif peneliti meneliti bagaimana dinamika penerapan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para penderes di Desa Hargorejo. Perilaku keselamatan dan keamanan kerja mengacu kepada perilaku kerja yang mengaplikasikan bentuk sikap dan teknologi yang menghindari dari risiko dari kemungkinan kecelakaan dan sakit yang bisa disebabkan di lingkungan kerja dan juga bisa menciptakan kenyamanan dan kesehatan kerja yang tinggi. Peneliti memperoleh informasi dari beberapa informan penderes di Desa Hargorejo juga dari pihak pemerintahan Desa, Kecamatan, Puskesmas Kecamatan Kokap, Dinas Sosial Tenagakerja & Transmigrasi dan memperoleh kesimpulan jika penderes belum menerapkan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja walaupun sebenarnya sudah ada pengetahuan (local knowledge) dan juga nilai dan budaya dari penderes yang bisa menjadi potensi bagi pengembangan dan penerapan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hanya saja pihak terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap keselamatan kerja penderes belum memanfaatkan dan juga saling bekerja sama dalam memberikan dukungan dan juga regulasi terhadap penderes guna memberikan regulasi atau kebijakan terkait penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga yang terjadi adalah masih banyak penderes yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja dengan di dukung alasan ekonomi dan hal ini yang menjadikan angka kecelakaan kerja yang melibatkan penderes di Kabupaten Kulon Progo masih cukup tinggi.

"Penderes" became a popular profession among villagers in Kulon Progo especially in Kokap because of the resources and also the potential that has developed from some coconut processed products, as well as sugar palm of Kulon Progo which already known to have the best quality. Refined products from coconut has become the flagship product in Kulon Progo and even has exported to overseas market share. But the reality on the field, which is "penderes" as the core of this industry has a high risk of their activities such as accidents and also the high number of work accidents involving "penderes" it self. Although there are some policies issued for "penderes" by local government through the Social Service Manpower and Transmigration (Dinsosnakertrans), but the rates of accidents is still high. From this reality, the problems related to employment and job security becomes an actual issue in this research. By using a qualitative approach, the questions research is how the dynamics of the application of safety and health behaviors (K3) of the "penderes" in the Hargorejo village. Safety & health behavior refers to the work habits and attitudes shape to apply the technology to avoid the risk of possible from accidents and illness that can be caused in the workplace, and also can create the high comfort and health on the workplace. Researchers takes information from multiple informants such as "penderes" in the Hargorejo villages, then from the village also Kokap District administration and form Social Service Manpower & Transmigration (Dinsosnakertrans). The result as "penderes" yet to implement safety and health behavior despite the fact that existing knowledge (local knowledge) and also values and culture of the "penderes" it self who could be a potential for the development and implementation of safety and health behaviors (K3). Despite such as local knowledge potential, local government and Social Service Manpower & Transmigration (Dinsosnakertrans) who have authority and responsibility for safety workers not capitalized and also cooperate with each other in providing support and also regulation of the "penderes" to provide regulations or policies relating to the implementation of and safety and health behaviour so the impact is many "penderes" who ignore safety and health risk with some reasons especially economic reasons, that makes high number of work accidents of "penderes" in Kulon Progo.

Kata Kunci : penderes, perilaku kerja, keselamatan dan kesehatan kerja.