Laporkan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengorganisasian sosial mengatasi kemiskinan :: Studi kasus Program Kerjasama antara Pemerintah dan LSM di kota Surakarta

TRIYATNO, Agung, Dr. Mohtar Mas'oed

2002 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Sejak pertengahan tahun 1998 Pemerintah Kota Surakarta bekerjasma dengan LSM Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS) melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diberi nama Program Pengembangan Perkotaan yang Mandiri dan Berkelanjutan (P3MB). Secara umum program ini telah memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat sasaran di dua wilayah program, yaitu Kecamatan Jebres dan Kecamatan Pasarkliwon. Tetapi proses pengorganisasian sosial pelaksanaan program ternyata tidak berjalan balk, sehingga terdapat cukup banyak warga miskin di wilayah program yang tidak tercakup. Bahkan sebagian warga miskin yang termasuk dalam sasaran program juga kurang berpartisipasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pegorganisasian sosial itu ialah : pertama, ketergantungan masyarakat miskin balk terhadap kebijakan pemerintah dalam pemberian bantuan yang selama ini dilaksanakan secara karitatif dan top-down, maupun ketergantungan terhadap tokoh masyarakat di lingkungan mereka sendiri yang mempunyai peran menentukan. Kedua, tanggapan (respons) dari sebagian masyarakat miskin terhadap P3MB tidak balk, karena persepsi yang bias mengenai program ini, serta karena tingkat pendidikan mereka yang rata-rata rendah. Faktor ketiga, koordinasi pelaksanaan program tidak berjalan dengan balk karena kurangnya dukungan dari pejabat pemerintah di tingkat kota dan di beberapa kelurahan, serta karena sikap kurang proaktif dari pimpinan YIS sendiri untuk melakukan koordinasi. Para pejabat pemerintah pada umumnya mempunyai preferansi yang lebih tinggi untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan dari pusat, sementara pimpinan LSM tampak lebih terikat dengan kepentingan donor. Keempat, sosialisasi P3MB memberikan hasil kurang optimal, selain karena cara dan frekuensi penyampainnya kurang efektif, juga karena tidak adanya insentif materiil untuk para kader yang menjadi salah satu kunci dalam kegiatan sosialisasi program. Rekomendasi yang diberikan : (1) melakukan evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan P3MB, terutama aspek koordinasi pelaksanaan dan sosialisasi program; dan (2) memfasilitasi terbentuknya lebih banyak lagi kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebagai asosiasi yang mandiri di dalam masyarakat yang mencerminkan ciri-ciri civil society.

Since the middle of 1998 the Municipal Government of Surakarta, in a cooperation with the NGO of Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS), has been doing a community development acitivities called Independent and Continuous Urban Development Program (ICUDP). Generality, this program has given several benefits for objective societies. However, the social organizing process of this program did not run well, so there were a lot enough of poor citizens at the program regions whom uncovered. Even, a part of poor citizens whom included into target of the program also less participated. That factors affecting organizing process are: first, dependence poor sicieties both toward government's policies in bestowal during this time conducted in charitative and top-down ways, and dependence toward societis' figures in theirselves' environment which have a determining role. Second, the respons from a part of poor sicieties to the ICUDP aren't good, because a biased perception about this program, and because of their low average educational degrees. The third factor, coordination of program implementation did not work well. This is caused by the lack of supports from government's officers in urban level and in several lowest political administration districts, and also by the leaders of NGO of YIS themselves whom less proactive to do coordination. Many government's officers prefer to impelement the poverty alleviation program from the Center Government, while the leaders of NGO look more committed to the interest of donors. Fourth, socialization of the ICUDP gave less optimally results, aside because the way and frequency of its publication are less effective, it is also because there is no material incentive for cadres whom become one of keys within the activities of program's socialization. Recommendations given are: (1) conduct a throughtout evaluation over the implementation of ICUDP, mainly .of impelementing coordination and program's socialization aspects; and (2) facilitate the shaping of more community self-reliance groups (KSM) as a autonomous associations within society who reflect the characteristics of civil society.

Kata Kunci : Kemiskinan, Pengentasan, Organisasi Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.