MODEL PELESTARIAN BERDASAR PERUNDANG-UNDANGAN: STUDI KASUS KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTAGEDE, YOGYAKARTA
LUTHFI ALWI MUTTAQIN, Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A.
2015 | Skripsi | S1 ARKEOLOGIPenelitian mengenai Model pelestarian dengan menggunakan acuan undang-undang Cagar Budaya dengan studi kasus pada Kawasan Cagar Budaya Kotagede, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arahan pelestarian suatu kawasan cagar budaya dengan mempertimbangkan potensi nilai penting yang terkandung pada kawasan cagar budaya, unsur-unsur pengelolaan, pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan, dan kebijakan pelestarian yang berlaku. Penelitian ini mengambil studi kasus pada kawasan cagar budaya kotagede, terletak pada kecamatan kotagede, kota Yogyakarta dan kecamatan banguntapan, Kab. Bantul, Yogyakarta. Permasalahan yang ada pada kawasan cagar budaya kotagede terdapat pada beberapa arahan pelestarian yang telah dilakukan, namun tidak berjalan secara maksimal. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan hokum sebagai acuan dalam upaya membuat model pelestarian yang sesuai dengan kondisi kawasan cagar budaya kotagede. Model yang dibuat mengacu kepada peraturan-peraturan cagar budaya yakni Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Peraturan yang bersifat lokal. Hasil penelitian merupakan pembuatan model pelestarian kawasan cagar budaya yang terdiri dari tiga aspek yakni: Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Aspek tersebut dijabarkan menjadi system prosedur dalam pelestarian kawasan yang pertama dengan cara pelindungan hokum dan fisik cagar budaya, penetapan zonasi kawasan, penguatan karakter kawasan, penguatan kelembagaan sebagai actor penggerak pelestarian, dan pemanfaatan sebagai sector pariwisata. Dalam tiga aspek tersebut masyarakat menjadi penggerak utama pelestarian. Penelitian ini hanya sebatas memberikan arahan pada model pelestarian kawasan cagar budaya, sehingga selanjutnya diperlukan upaya implementasi untuk pelestarian kawasan cagar budaya.
The study of A Conservation Model Based on Legislation: Case Study in Kotagede Heritage District, Yogyakarta. The aim of this study is to get the conservation direction of certain heritage site by considering vital potential values that are owned by its heritage site. Some of these are the elements of management, the parties in that management, and the valid conservation policy. This study uses the case in the heritage site region in Kotagede. It is located in district of Kotagede in the region of Yogyakarta and in district of Banguntapan in the region of Bantul. The problems in Kotagede heritage site are about the directions of conservation that have been done inefficiently. This study uses legislation approach as the reference in order to make the appropriate conservation model with the condition of Kotagede heritage site. The model that is made referred to the regulation of heritage site, Undang-undang Nomor 11 tahun 2010, about heritage site and the locally regulation. The result of this study is the model of heritage site conservation. This model consists of three aspects: protection, development, and utilization. These aspects are described into the conservation procedure system of heritage site. It is done by applying the protection of legislation and the heritage site itself, fixing the region zone, strengthening the characteristic of the region, strengthening the institution as the initiator of conservation, and getting profit as the tourism area. In these three aspects, the citizens are the main initiator of conservation. This study is limited to give the direction to the conservation model of heritage site region, so that there will be implementation effort to conserve the heritage site.
Kata Kunci : Kotagede, Kawasan Cagar Budaya, Undang-undang, Model Pelestarian, CRM