Analisis 17 Cerita Rakyat Ehime: Studi Kritis Terhadap Teori Morfologi Cerita Rakyat Vladimir Propp
CLAUDIA GRETTA F, Drs. Deddy Oekon, M. Hum.
2014 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGAnalisis 17 Cerita Rakyat Ehime: Studi Kritis terhadap Teori Morfologi Cerita Rakyat Vladimir Propp Cerita rakyat selalu merepresentasikan budaya masyarakat penuturnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun memiliki kemiripan-kemiripan dengan cerita rakyat dari daerah lain, suatu cerita rakyat selalu memiliki ciri khas tersendiri, dan keunikan tersebut tidak dapat digeneralisasikan. Meskipun demikian, pada tahun 1927 Vladimir Propp menerbitkan sebuah buku berjudul Morphology of Folktales yang merupakan buah pemikirannya setelah meneliti 100 cerita rakyat Rusia. Dalam buku itu, Propp merumuskan 31 fungsi pelaku cerita rakyat dan 7 aktan yang dinyatakan bisa diaplikasikan secara umum pada cerita rakyat di seluruh dunia. Selain itu, Propp juga menyimpulkan bahwa urutan fungsi dalam cerita rakyat selalu sama, dan tidak akan mungkin ada fungsi lain di luar 31 fungsi tersebut. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti 17 cerita rakyat Ehime untuk membuktikan teori Propp tersebut. Dari ratusan cerita rakyat Ehime yang penulis temukan, hanya 17 yang digunakan karena 17 cerita tersebut dianggap mewakili kekontrasan dengan 100 cerita rakyat Rusia yang Propp teliti. Perbedaan mencolok yang terlihat antara 100 cerita rakyat Rusia tersebut dengan 17 cerita rakyat Ehime adalah unsur keagamaan. Namun, selain perbedaan tersebut, ada juga persamaan antara budaya Rusia dan Ehime diantaranya pertanian dan kehutanan. Untuk menyusun penelitian ini, pertama-tama peneliti membaca dan memahami teori yang Propp kemukakan dalam Morphology of Folktales, kemudian mengumpulkan cerita rakyat Ehime. Setelah terkumpul, barulah peneliti mengaplikasikan teori Propp pada cerita rakyat tersebut dan menganalisisnya. Untuk mempermudah analisis, penulis menggunakan tabel aplikasi. Dari hasil analisis itu, diketahui bahwa teori Propp bisa diaplikasikan pada cerita rakyat Ehime. Meskipun demikian, ditemukan pula satu fungsi baru yang sebelumnya tidak terdapat dalam teori Propp, yaitu fungsi tokoh utama bernegosiasi dengan lawan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Selain itu, ditemukan pula hal-hal yang bertentangan dengan kesimpulan Propp seperti deviasi, penambahan peristiwa, dan inversi.
Analysis on 17 Folktales of Ehime: Critical Studies Upon Vladimir Propp's Morphology of Folktales Folktales always represent the cultures of its speakers. It shows that even folktales in an area have some similarities with another folktales from different area, folktales always has uniqueness that can't be generalized. Even so, in 1927 Vladimir Propp published a book titled Morphology of Folktales which was a result after he had carried out some researches upon 100 Russia's folktales. In that book, Propp categorized 31 functions of dramatis personae and 7 actants, and he also claimed that those functions could be applied to all folktales in general. Besides that, Propp also concluded that the order of the functions always same and there would not be any functions outside the 31 functions given by Propp. Because of that, this research is necessary to prove Propp's theory. From a couple of hundreds of Ehime's folktales that researcher found, researcher only use 17 of it, because those 17 folktales are enough to represent the contradictive with 100 folktales which Propp used. The most different part from Russia and Ehime's folktales is within it religious part. Not only difference, however, but also Russia and Ehime's folktales have similar culture, which are agriculture and forestry. To conduct this research, firstly researcher read and understand Propp's theory in Morphology of Folktales, then collected Ehime's folktales. Then, I applied them to Propp's theory and analyse them. To easen the analysis, researcher also used table of application. From the analysis, it is proved that Propp's theory can be applied to Ehime's folktales. Researcher also found, however, one new function that can't be found in Propp's 31 functions of dramatis personae. That function is main character negotiate with the opposite character to reach an agreement which both sides win. Besides that, researcher also found some points that contradict Propp's conclusion like deviation, addition and inversion.
Kata Kunci : cerita rakyat, Ehime, Vladimir Propp, fungsi pelaku