UNIT ERUPSI BATUAN VULKANIKLASTIK DAN HUBUNGAN STRATIGRAFI DENGAN LAVA BANTAL WATUADEG DI DUSUN WATUADEG, BERBAH, SLEMAN, D. I. YOGYAKARTA

RICHA HIDIYAWATI, Dr. Agung Harijoko, S.T., M. Eng.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Formasi Semilir tersusun oleh batuan vulkanik dengan ketebalan kurang lebih 600 m. Formasi ini terbentuk dalam waktu yang singkat pada suatu periode puncak vulkanisme. Pada Sungai Opak, Dusun Watuadeg tersingkap batuan vulkanik setinggi 15 meter di sisi timur dan lava bantal di tepi sungai. Hubungan stratigrafi lava bantal ini dengan batuan vulkaniklastik di sekitarnya oleh Bronto dkk (2008) disebut tidak selaras. Hal ini berdasarkan atas perbedaan umur keduanya dimana data umur mutlak lava adalah kurang lebih 56,7 jtl (Ngkoimani, 2006), dan batuan Formasi Semilir terbentuk pada Miosen Awal. Penarikan umur lava ini bertentangan dengan beberapa peneliti sebelumnya yang menyebutkan palung Sunda terbentuk dimulai pada 40 jtl, terlebih Smyth dkk (2011) menyebutkan bahwa inisiasi Busur Sunda terjadi pada 42 juta tahun yang lalu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik Lava Bantal Watuadeg, mekanisme transportasi batuan vulkaniklastik, mengetahui unit erupsi yang menyusun lokasi penelitian dan meninjau kembali hubungan Lava Bantal Watuadeg bawah dengan batuan vulkaniklastik penyusun Formasi Semilir di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan dalam empat tahap yaitu persiapan, pengambilan data lapangan, analisa, dan evaluasi dan penyusunan laporan. Metode dalam memecahkan masalah ini adalah pengukuran stratigrafi, pengambilan sampel petrografi dan paleontologi, analisis difraksi sinar X (XRD), dan analisis geokimia batuan. Metode ini kemudian digunakan sebagai dasar analisa mekanisme transportasi batuan vulkaniklastik, genesa lava bantal, dan perbedaan karakteristik lava bantal pada daerah penelitian. Penyusun batuan vulkaniklastik berupa batuan vulkaniklastik resedimented yang terendapkan pada laut dangkal oleh mekanisme transportasi berupa pengendapan aliran massa. Batuan vulkaniklastik tersebut terbentuk oleh lima unit erupsi. Lava Bantal Watuadeg, berdasarkan analisis geokimia dikelompokkan menjadi dua, yaitu Lava Bantal Watuadeg bawah berupa basal dan atas berupa andesit basaltik. Kedua lava ini bukan berasal dari magma induk namun magma terdiferensiasi pada tatanan tektonik subduksi. Posisi Lava Bantal Watuadeg bawah dengan batuan vulkaniklastik Formasi Semilir adalah seumur dengan batas kontak berupa basalt-volcanic mudrock peperite (McPhie dkk, 1993) dan breksi hyaloklastit. Adanya mineral ubahan berupa heulandit dan kristobalit dalam basalt-volcanic mudrock peperite ini disinyalir akibat adanya efek panas dari lava yang mengenai sedimen lempung tufan ketika masih basah. Adanya fosil Globoquadrina altispira (CUSHMAN & JARVIS) dan Globorotalia peripheroronda (BLOW dan BANNER) pada sedimen di sela-sela menunjukkan sedimen tersebut Miosen Awal-Awal Miosen Tengah (N4-N9) yang merujuk pada umur Formasi Semilir dari beberapa peneliti terdahulu. Hal ini menjadi asumsi Lava Bantal Watuadeg terbentuk pada Miosen.

Semilir Formation consists aroun 600 m volcanic rocks of thick, deposited in a short time in the peak of volcanism period. In the Opak River, Watuadeg village is existed volcanic rock outcrop around 15 m and pillow lavas. The stratigraphy relationship between those two is unconformity. It is because there is different age between watuadeg pillow lava and the Semilir volcaniclastic rocks. Ngkoimani (2006) mentioned that the Watuadeg Pillow Lava is been 56,7 million Ma and many previous research said that Semilir Formation was made since Early-Middle Miocene. This information contradictive with previous research who mentioned that Sunda shelf is made since Eocene (40 Ma). Moreover, Smyth (2011) said that the initiation of Sunda arc is started 42 Ma. Therefore, the information about the unconformity of Watuadeg pillow lava and the volcaniclastic rocks need to investigate. Then, the eruption unit that arrange the location is interesting to be known too. The research is done by four step, such as preparation, collect field and laboratory data, analyze the data, then concluding and reporting. Methods are used to solved the problem is measured stratigraphy, sampling for petrography and paleontology analysis, X-Ray Diffraction analysis, and geochemistry of the igneous rock by X-Ray Fluorescence analysis. Then the methods are used to analyze the transport mechanism of the volcaniclastic rocks, pillow lava's genetic, and the characteristic of the pillow lavas in the research area. The result of stratigraphy analysis is research area consist of 5eruption unit that refers to the deposition process. The volcaniclastic rocks are pyroclastic resedimented volcaniclastic rocks, deposited in the shallow marine on Early Miocen untill Middle Miocene, by mass-transport mechanism until turbidity current. The Watuadeg Pillow Lavas, based on geochemistry analysis is clustered tobe two, that is the top pillow lava is andesite basaltic and the bottom pillow lava is basalt. The two are not made by primitive magma, but buy magma differentiated in subduction tectonic setting. The stratigraphy of bottom pillow lava is contemporaneous with the volcaniclastic rocks of Semilir Formation with contact margin namely basalt-volcanic mudrock peperite (McPhie et al, 1993) and hyaloclastite breccia. The existing of alteration mineral namely heulandit and crystobalite in the sediment interpillow lava are signaled that they are made by adding temperature when lavas come and meet the tuffaceous clays sediment. The existing of Globoquadrina altispira (CUSHMAN & JARVIS) and Globorotalia peripheroronda (BLOW dan BANNER) in the sediment interpillow lava indicated that the sediment was made since N4-N9 (Early-Middle Miocene). So, it become asumption that Watuadeg Pillow Lava was made since Miocene.

Kata Kunci : Lava Bantal Watuadeg, Proses Pengendapan, Unit Erupsi, Batuan Vulkanik, Formasi Semilir, seumur