Analisis Pengaruh Termal dan Tingkat Aktivitas terhadap Kondisi Fisiologis dan Kenyamanan Termal
RAESHIFA D A, Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Lic., Ph.D.
2014 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIAktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang menimbulkan konsumsi energi. Besar konsumsi energi tersebut akan menentukan kategori tingkat aktivitas fisik. Aktivitas fisik pada saat bekerja dilakukan pada berbagai kondisi lingkungan termal. Paparan panas maupun dingin yang terlalu ekstrem atau terlalu lama dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kenyamanan termal. Meskipun secara subjektif orang lebih menilai kenyamanan termal berdasarkan kondisi lingkungan yang dirasakan, tingkat aktivitas ternyata juga dapat mempengaruhi kenyamanan termal berdasarkan standar ASHRAE. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh termal dan tingkat aktivitas terhadap kondisi fisiologis. Eksperimen dilakukan dengan factorial design pada empat kondisi termal dan empat tingkat aktivitas yang berbeda. Responden yang dipilih merupakan 15 orang mahasiswa laki-laki berumur 19-22 tahun dengan indeks masa tubuh normal dan tidak merokok. Sebelum eksperimen, responden akan mengisi kuesioner mengenai kebiasaan pada lingkungan termal tertentu dan GPAQ. Kemudian responden melakukan task berlari dengan treadmill pada kecepatan yang berbeda-beda. Pengukuran dilakukan pada denyut jantung dan forehead temperature. Setelah eksperimen, responden diminta menyatakan sensasi termal yang dirasakan sesuai dengan tujuh skala kenyamanan termal ASHRAE. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa perubahan denyut jantung dipengaruhi oleh tingkat aktivitas maupun faktor termal dengan P-value kurang dari 0,001. Perubahan forehead temperature dipengaruhi oleh faktor termal, terutama pada ISBB di atas 24°C, tetapi tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas. Sebagai catatan, hal tersebut dapat disebabkan inkonsistensi jarak pengukuran forehead temperature. Tingkat aktivitas dan faktor termal masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap PMV, PPD, maupun TSV dengan P-value kurang dari 0,001. Setelah diuji, ternyata terdapat hubungan positif antara perubahan denyut jantung dan forehead temperature terhadap kenyamanan termal. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pengaturan tingkat aktivitas dan faktor termal menjadi penting karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologi yang berkaitan dengan kenyamanan termal.
Physical activity is body movement that causes energy consumption. The amount of energy consumption will determine the categorization of physical activity levels. Physical activities during work are done in various thermal environments that can affect physiological conditions and thermal comfort. Although people subjectively assess the thermal comfort based on perceived environmental conditions, activity levels were also able to affect thermal comfort based on ASHRAE standards. This study aimed to analyze the effect of thermal factors and activity levels to physiological conditions. Experiments conducted with factorial design method in four thermal conditions and four activity levels. Selected subjects are 15 male, non-smoker students aged 19-22 years with normal body mass index. The task given is running on a treadmill at different speeds. Measurements performed on heart rate and body temperature. The results show that change in heart rate is influenced by increased activity level higher than 0.9 MET. Change in body temperature is influenced by thermal factors, especially when the WBGT reaches above 24°C. Activity levels and thermal factors turns both have significant influence on the PMV and PPD with a p-value less than 0.001, while the TSV is more influenced by the thermal condition. Once tested, it turns out there is a relationship between thermal comfort and change in heart rate and body temperature. Therefore, it was concluded that setting the activity levels and thermal factors become important because it can affect physiological conditions relating to thermal comfort.
Kata Kunci : Kata kunci : tingkat aktivitas, Indeks Suhu Bola Basah, denyut jantung, forehead temperature, kenyamanan termal, PMV, PPD, TSV