Pengaruh Penambahan Molases terhadap Kualitas Starter Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus plantarum) dan Perhitungan Biaya Produksi

AFIF FAKHRUDDIN, • Prof. Ir. Zaenal Bachruddin, M.SC., Ph.D.; Mujtahidah Anggriani U. M. S.Pt., MP., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan molases terhadap kualitas BAL sebagai starter dan mengetahui biaya produksi starter. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan kelayakan produksi starter oleh peternak. Penelitian ini menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum yang diinokulasikan sebanyak 5% dari jumlah media. Media yang digunakan berupa dedak padi halus. Bakteri diinkubasi pada suhu ruang selama tujuh hari. Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan molases dengan konsentrasi 0% (T0M), 1% (T1M), dan 2% (T2M) pada masing-masing perlakuan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah perubahan pH, produk asam laktat, total karbohidrat, total BK, total BO, dan perubahan berat selama fermentasi. Hasil penelitian menunjukan, penambahan molases pada level berbeda dan lama fermentasi berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap pH dan penurunan berat dedak halus fermentasi, tetapi ini tidak berpengaruh signifikan pada produk asam laktat, total karbohidrat, total BK, dan total BO. Perlakuan penabahan 2% molases dan fermentasi lima hari merupakan perlakuan terbaik, karena pH paling rendah yang dicatat adalah (3,81). Biaya produksi starter per unit sebesar Rp11.780 per kilogram. hal itu berarti pemanfaatan starter BAL meningkatkan biaya total produksi ternak sebesar 24,06%. Produksi starter yang belum layak, karena melebihi kemampuan peternak dalam mengantisipasi kenaikan biaya total produksi ternak yang sebesar 18.47%.

This research aims to determine level of molasses addtion to the quaity of the lactic acid bacteria as starter and to study the production cost of the starter. This study can be cosideration for the feasibility of the starter production by farmers. This research used the lactic acid bacteria (Lactobacillus plantarum) which inoculated as much as 5% of the media. Media that were used in the form of rice bran. The bacteria was incubated at room temperature for seven days. The treatments was the addition of molasses with a concentration of 0% (T0M), 1% (T1M), and 2% (T2M) in each treatment. Observed variables of this study were changed of pH, lactic acid product, total carbohydrates, total dry matter, total organic matter, and weight change during fermentation. The result of the research showed, the addition of molasses at different levels and fermentation time were significant (P<0,05) to the pH and weight of rice bran fermented, but these was’n significant effect on lactic acid product, total carbohydrate, levels of BK, and levels of BO. The treatment of 2% molasses addtion and five days fermentation be the best treatment, due to the lowest pH archived is (3.81). The production cost of the starter per unit of Rp11.780 per kilogram. It means that utilisation of lactic acid bacteria starter increased the total cost of livestock production at 24.06%. Production of starter ware yet feasible, because it exceeded the ability farmers in anticipation an increase in the total livestock production costs of 18,47%.

Kata Kunci : Lactobacillus plantarum, starter, molases, biaya produksi