Penggunaan Media oleh Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UGM dalam Mengakses Informasi dan Pengetahuan Mereka mengenai Kebijakan Penyiaran Televisi Digital
I DEWA AYU PRADNYASARI, Wisnu Martha Adiputra, S.IP, M.Si
2014 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIKeterbatasan penyiaran televisi analog mendorong pemerintah Indonesia untuk menetapkan penyiaran televisi digital ke dalam serangkaian kebijakan. Sayangnya, informasi mengenai kebijakan ini masih ekslusif. Pengetahuan masyarakat sebagai calon audiens mengenai kebijakan ini pun dipertanyakan. Informasi mengenai kebijakan ini memang lebih mudah untuk dipahami oleh mereka yang bergerak di bidang komunikasi, salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (JIK). Ketika menyinggung mahasiswa JIK yang merupakan kaum muda, kita akan mengetahui bahwa terjadi penggunaan media yang tinggi di antara mereka. Jika dikaitkan dengan minimnya informasi kebijakan, maka terdapat kemungkinan bahwa mahasiswa JIK mengakses informasi kebijakan melalui media. Ini dikarenakan sifat khalayak yang selalu haus akan informasi dan salah satu alasan penggunaan media adalah untuk mencari informasi. Peneliti pun tertarik untuk melihat bagaimana pengetahuan mahasiswa JIK UGM mengenai kebijakan penyiaran televisi digital dan penggunaan media mereka dalam mengakses informasi kebijakan ini. Mahasiswa JIK UGM dipilih karena disebut-sebut sebagai salah satu jurusan komunikasi dengan kajian media terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah survei, yang hasilnya dapat mewakili populasi. Media yang paling sering digunakan untuk mengakses informasi kebijakan adalah internet. Dari segi jumlah media yang digunakan, secara mayoritas responden skor responden berada pada kategori sangat rendah. Kategori yang sama juga mendominasi dari sisi frekuensi dan durasi penggunaan media. Minat mayoritas responden untuk mengakses informasi kebijakan pun netral. Sementara, mayoritas skor pengetahuan responden mengenai kebijakan ini berada pada kategori rendah. Rata-rata skor responden konsentrasi Media dan Jurnalisme lebih tinggi dibandingkan dengan responden konsentrasi Komunikasi Strategis. Ketika hubungan penggunaan media untuk mengakses informasi kebijakan dengan pengetahuan yang dimiliki responden dianalisis, jumlah media dan frekuensi penggunaan media memiliki hubungan yang lemah dengan pengetahuan responden, sementara durasi penggunaan media tidak memiliki hubungan. Penggunaan media, pengetahuan responden dan hubungan antara kedua variabel ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari sisi audiens maupun media yang menciptakan situasi penggunaan media yang sangat beragam. Pembuktian pengaruh faktor-faktor ini membutuhkan penelitian lebih jauh yang dalam dan kompleks.
The limited situation of analogue television broadcasting makes Indonesian government draw down the digital television broadcasting into a set of policy. Unfortunately, information about this policy still rarely spread. The knowledge of society as its potential audience is questionable. However, this issue is easier understood by who involved in communication field, such as Communication Department student. When talking about Communication Department Student as the youth, we will shortly know that there is a high media use among them. If it is associated with the exclusivity of policy information, there is a chance that the student use the media to access this issue. The nature of audiences is always wants to know the latest information and one of the reasons of media use is seeking information. Then, I have an interest to see how is the Communication Department of Universitas Gadjah Mada student’s knowledge of this policy and how they use media in order to access the same issue. This department was chosen because it is one of the Communication Departments with the best media study. Therefore, the method that used is survey, which can represent the results of the population. Media that most often used to access policy information is internet. Talking about the number of media used, majority of respondents gained the very low score category. The same category also dominates in frequency and the duration of media use. Their interest to access this policy information through media is mostly neutral. Meanwhile, mostly respondent knowledge score about this policy is in low category. The Media and Journalism respondent average score is higher than Strategic Communication’s. When the correlation of media use to access policy information with respondent knowledge is analyzed, the number and frequent of media use have a weak correlation with respondent knowledge, while the duration of media use do not. The media use, respondent knowledge and the correlation between these two variables can be influenced by many factors, both from audience and media side, that create a complex situation of media use. The proof of the influence of these factors needs a more complex and deep research.
Kata Kunci : penggunaan media, pengetahuan, informasi kebijakan penyiaran televisi digital, audiens, kaum muda