Laporkan Masalah

Pengelolaan Sukarelawan di Lembaga Swadaya Masyarakat Bidang Kesehatan (Studi Kasus) Yayasan Kanker Indonesia Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta

NURHASNI YOISANGADJI, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Kanker merupakan tantangan kesehatan masyarakat dengan insidensi yang meningkat setiap tahunnya. Di negara berkembang sekitar 25 juta orang mengidap kanker. Apabila dilakukan pengobatan dan terapi secara teratur dapat menekan pertumbuhan penyakit kanker. Untuk itu, dibutuhkan program untuk masyarakat yaitu kegiatan pencegahan seperti: skrining, deteksi dini, pengobatan dan perawatan paliatif secara menyeluruh, serta pemeriksaan lanjutan pasca sembuh. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah organisasi nirlaba bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan serta merupakan organisasi yang mengkhususkan diri untuk menanggulangi kanker. YKI bertujuan mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif, dan supportif. Sesuai dengan visi YKI yaitu PEDULI yang merupakan singkatan dari pertama, PErhatian bahwa masalah kanker bukan hanya masalah individu atau keluarga yang terkena kanker saja. Kedua, memberikan DUkungan baik moral dan material sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Ketiga, memberikan LIndungan agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi sehingga timbul semangat diri untuk mencari solusi terbaik dalam rangka pengobatan maupun peningkatan kualitas hidup penderita kanker. Tujuan Penelitian: untuk menganalisa pengelolaan sukarelawan pada lembaga swadaya masyarakat di YKI Cabang DIY. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus (case study). Penelitian ini menggunakan metode sampling purposif (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggali informasi dari beberapa informan. Subjek penelitian yaitu, 2 orang pengurus aktif YKI Cabang DIY dan 6 orang relawan aktif yaitu: 3 orang survivor, 3 Orang non survivor. Hasil: Pengorganisasian kegiatan relawan di Yayasan Kanker Indonesia Cabang DIY selama ini sudah diatur dan ditetapkan dalam rapat pleno, yang diselenggarakan setiap tahun dalam 5 tahun masa kepengurusan. Setiap divisi dalam kepengurusan melakukan evaluasi terhadap program kerja yang tidak terlaksana dalam setahun, serta mengajukan perencanaan program kerja dalam satu tahun kedepan. Pengkoordinasian tata kelola kerja relawan di YKI Cabang DIY, terhadap para relawan dikoordinir langsung oleh pengurus yayasan. Relawan dilibatkan secara langsung dalam semua kegiatan, hal ini dilakukan agar dapat terjalin kerjasama dan hubungan baik antara pengurus YKI Cabang DIY dengan relawan. Ketersediaan relawan di YKI Cabang DIY sampai saat ini berdasarkan penelitian sangat kurang. Walaupun demikian semua kegiatan yang melibatkan relawan dapat terlaksana. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang tinggi yang dimiliki oleh relawan. Kesimpulan: Relawan yang memiliki latar belakang pengalaman sebagai survivor sangat penting dan efektif dalam melakukan pendampingan.

Background: Cancer remains a public health problem with high annual incidence rate. In the developing nations, about 25 millions of people survive from cancer. If treated with proper therapy, the development of cancer can be suppressed. Therefore, public health programs for preventive measure are necessary. They include screening, early detection, palliative treatment, and post-recovery followup. Yayasan Kanker Indonesia (YKI), or Indonesian Cancer Foundation (ICF), Yogyakarta is non-profit organization, which specializes in social and humanity health sector as well as cancer eradication. Indonesian Cancer Foundation (ICF) aims at facilitating cancer eradication by conducting some promotional, preventive, and supporting programs. Its operational program is PEDULI. Firstly, ‘PErhatian’ (affection) means that cancer is not a problem of individual cancer patients and family. Secondly, “DUkungan” (support) means moral and material support based on its organizational capacity. Thirdly, “LIndungan” (protection) means that the organization provides protection for the cancer patients and motivates them to find the best solution to manage the disease and to improve their quality of life. Objective: To analyze management of volunteers at the non-governmental organizations of Indonesian Cancer Foundation (ICF), Branch Office of Yogyakarta Method: A descriptive qualitative research was conducted using case study design and purposive sampling technique, namely, sampling technique with certain data and considerations. The research explored information from some subjects that included 2 active members of ICF Yogyakarta and 6 active volunteers, namely: 3 survivors and 3 non-survivors. Results: Organization of volunteers in the Indonesian Cancer Foundation (ICF) had been managed and appointed by means of meeting, which is conducted every 5 years. Each division in the committee evaluates the programs, which were not implemented in a particular year, and formulates future program. Management of volunteer organization at the Indonesian Cancer Foundation (ICF) Yogyakarta was directly coordinated by the foundation committee. The volunteers were directly involved in all of the programs. This aimed at establishing a good coordination between the committee of ICF Yogyakarta and the volunteers. According to some studies, the number of volunteers at ICF Yogyakarta was not sufficient, but all of the programs, which involve the volunteers, were implemented successfully. This was because the volunteers were highly motivated to do their jobs. Conclusion: Volunteers who have background experience as a survivor is very important and effective in assisting.

Kata Kunci : Pengelolaan relawan, LSM, Pengorganisasian, Yayasan Kanker Indonesia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.