RASIO PREVALENSI PENINGKATAN RASIO APOLIPOPROTEIN B /APOLIPOPROTEIN A1 PADA KEJADIAN SINDROM METABOLIK

SARAH DWI AMBIKI, dr. Siti Muchayat, M.S, Sp.PK(K); dr. Andaru Dahesihdewi, M.Kes, Sp.PK(K)

2014 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Insiden sindrom metabolik (SM) secara global meningkat dengan cepat, berdasarkan data epidemiologi prevalensi SM di dunia mencapai 20-25%. Individu dengan SM diprediksi menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi karena SM dapat menyebabkan terjadinya Cardiovasculer Disease (CVD) dan Diabetes Mellitus (DM) tipe II, karena itu pentingnya mengenali peningkatan rasio Apo B/Apo A1 pada SM sebelum seseorang jatuh ke dalam beberapa komplikasinya. Penelitian menyebutkan dari ke 5 komponen SM, obesitas abdominal berkontribusi paling tinggi diikuti dengan dislipidemia dimana rasio Apo B/Apo A1 terkait langsung dengan SM. Rasio Apo B/Apo A1 menjadi penanda ideal dislipidemia terkait SM karena abnormalitas dalam metabolisme lipoprotein dapat muncul secara bersama-sama atau terpisah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang untuk mengetahui rasio prevalensi peningkatan rasio Apo B/Apo A1 lebih dari 0,72 pada laki-laki dan lebih dari 0,64 pada perempuan pada SM dibanding tanpa SM pada populasi obesitas sentral. Subjek penelitian adalah orang sehat berumur lebih dari 35 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel minimal yang diperlukan pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Dari hasil penelitian ini individu dengan peningkatan rasio Apo B/Apo A1 lebih dari 0,72 pada laki-laki dan lebih dari 0,64 pada perempuan didapatkan lebih banyak 8,22 kali secara bermakna pada populasi SM dibandingkan tanpa SM. Pada penelitian ini peningkatan rasio Apo B/Apo A1 dapat dimanfaatkan masyarakat dan untuk klinisi untuk melakukan tindakan pengendalian SM serta berbagai komplikasi yang diakibatkannya.

Incidence of metabolic syndrome (MS) is increasing rapidly globally, based on epidemiological data prevalence of MS is 20-25%. Individuals with MS, predictable cause high morbidity and mortality because of the increased incidence of CVD and Diabetes Mellitus (DM) type II. It is important to recognize the risk factors as early as possible before someone falls into the MS and its complications. Abdominal obesity mostly related to MS followed by dyslipidemia including Apo B/Apo A1 ratio. Apo B/Apo A1 would be an ideal marker for dyslipidemia associated with MS, because abnormalities in lipoprotein metabolism may occur together and separately. The main aspects of the dyslipidemia associated with the presence of dysregulated MS Apo B involving increased secretion and impaired catabolism of Apo B, and a decrease in LDL receptors in the liver, while the decrease in Apo A1 associated with increased catabolism of HDL This research is analytic observational cross-sectional method to determine how much the ratio of the prevalence of MS in increasing the ratio of Apo B/Apo A1 more than 0.72 in men and more than 0.64 in women than without MS in central obesity population. Subjects were healthy individuals aged more than 35 years who meet the inclusion and exclusion criteria. The required minimum sample in this study as many as 50 people. From the results of this study individuals with an increase in the ratio of Apo B/Apo A1 more than 0,72 in men and more than 0,64 in women obtained more significantly at 8,22 times in MS population. In this study, an increase in the ratio of Apo B / Apo A1 can be utilized by people and for clinicians to implement control MS and the resulting complications.

Kata Kunci : sindrom metabolik, rasio Apo B/Apo A1, rasio prevalensi/ metabolic syndrome, Apo B / Apo A1 ratio, prevalence ratio