Revitalisasi Stasiun Kereta Api Purworejo; Integrasi Stasiun Kereta Api dan Museum sebagai Pusat Fasilitas Publik
SARI WAHYUNI, Ir. Ikaputra, M.Eng, Ph.D
2014 | Skripsi | S1 ARSITEKTURStasiun Purworejo warisan peninggalan kolonial Belanda diperkirakan dibangun pada tahun 1887. Pemerintah Kolonial Belanda saat itu sengaja membangun rel kereta api sepanjang 12 KM dari stasiun Besar Kutoarjo ke arah Stasiun Purworejo dan mulai beroperasi sejak tahun 1901 hingga 2010 dengan jatuh bangun perjuangan stasiun hingga dinonaktifkan-aktifkan sampai 3 kali. Transportasi memiliki peran penting dalam mendorong pergerakan serta pertumbuhan aktivitas kawasan. Pengembangan jasa transportasi dalam mendukung pengembangan aktivitas kawasan dapatlah dilakukan dengan cara intervensi pada sarana maupun prasarana. Kereta api merupakan salah satu moda angkutan tersebut. Prasarana pada jasa transportasi perkeretaapian yang menjadi titik dari pertumbuhan tersebut adalah stasiun. Stasiun memiliki tingkat aksesbilitas yang tinggi dan sering dikunjungi oleh sejumlah besar penumpang yang memilih untuk menggunakan jasa transportasi ini, sehingga beberapa lokasi menjadi sebuah daya tarik yang menjadikan aktivitas muncul didalamnya seperti contoh aktivitas sosial dan ekonomi. Dengan matinya fungsi stasiun sejak November 2010, maka seluruh aktivitas sosial dan ekonomi di kawasan ini mengalami penurunan Stasiun Purworejo sebagai bagian dari sejarah memiliki nilai historis tersendiri bagi Kabupaten Purworejo yang pernah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peran penting stasiun ini membuat cita-cita pemerintah daerah untuk kembali mengaktifkan jalur kereta api Purworejo-Kutoarjo.Revitalisasi pada tahun 2011 sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan cita-cita ini didukung potensi kawasan emplasemen yang strategis diantara pusat perekonomian masyarakat juga pusat pemerintahan. Posisi bangunan stasiun sebagai bangunan cagar budaya berpotensi dalam memperkuat kawasan sebagai pusat kawasan heritage. Pengembangan kawasan dengan konservasi lingkungan bangunan bersejarah yang pernah berjaya mengajarkan kembali nilai-nilai edukasi dari sejarah yang pernah terjadi di kawasan emplasemen stasiun dikemas menjadi satu dalam lingkup Museum Kereta Api Purworejo.
As one of Dutch Colonial legacy, Purworejo Station was probably built in 1887. At that time, the Dutch Colonial government was deliberately build a railroad track along the 12 km, from Kutoarjo Great Station to Purworejo Station and starting to operate since 1901 until 2010. With so many difficulties this railroad track had been off-switch until 3 times. Transportation has an important role in encouraging the movement and growth of regional activity. Development of transportation service in support of the regional activity can be done with the intervention in facilities and infrastructure. Train is one of the transport modes. Station is the main infrastructure that supported the growth of the railway transport service. Station has a high level accessibility and is frequented by a large number of passengers who choose to use this transportation service, so some of the locations become an attraction and raises activity in it, such as social and economic activity. With the demise of the function of the station since November 2010, the entire social and economic activity in the region has decreased. Purworejo Station as a part of the history has its own historical value for Purworejo who played important role in the struggle of Indonesian independence. The important role of the station makes the local governments want to re-activate the railway track of Purworejo-Kutoarjo. Revitalization in 2011 was one of the steps in realizing the goal, supported by potential strategic emplacement area between the center of economic and government. The position of the station building as a heritage building has the potential to strengthen the area as the center of the heritage area. Regional development with environment conservation of historical buildings that had triumphed, teaches some education values from the history that has ever happened in the emplacement station area within the one scope of the railway museum.
Kata Kunci : stasiun/station, kereta api/railway, museum/museum, integrasi/integration, ruang publik/public space, Purworejo