Pusat Terapi Autisme di Yogyakarta dengan Penekanan Sensory Design
NADHILA WIDYANTI, Dyah Titisari Widyastuti, S.T., M.U.U.D.,
2014 | Skripsi | S1 ARSITEKTURAutisme merupakan sindrom yang dapat dialami oleh siapapun. Hingga saat ini beberapa masyarakat Indonesia pada umumnya masih awam dengan anak autis. Terkadang istilah autis digunakan sebagai bahan candaan untuk mengejek seseorang. Lingkungan yang kurang ramah dalam menerima anak autis juga menjadi hambatan anak autis untuk bersosialisasi. Pusat Terapi Autisme merupakan fasilitas melayani terapi untuk anak autis tetapi, selain itu juga terdiri dari berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan autisme, seperti fasilitas riset sebagai sarana belajar maupun konseling dan area komunitas pemerhati autisme. Salah satu penyebab autisme dalam bidang psikologis yaitu gangguan sensorik, dengan begitu, perlunya desain yang membantu memaksimalkan kegiatan terapi dengan memperhatikan karakter sensorik anak. Sensory Design merupakan konsep desain yang memperhatikan pengaruh karakter sensorik anak autis terhadap elemen arsitektur. Setiap tahunnya rasioanak yang mengidap autisme dalam suatu populasi terus meningkat. Di Indonesia juga mengalami peningkatan rasio autism, termasuk di Yogyakarta, sedangkan fasilitas terapi yang terbatas akan mengakibatkan terabaikannya beberapa anak autis. Selain itu karakter desain dari sekolah/terapi autisme yang ada di Yogyakarta tidak memperhatikan karakteristik dari aspek perilaku sosial, komunikasi, minat dan kebiasaan anak autis. Diharapkan dengan penerapan konsep Sensory Design pada Pusat Terapi Autisme mampu membantu anak autis dalam melaksanakan terapi, membina diri serta melakukan aktivitas sosial sehingga mereka menjadi mandiri dan mudah dalam menjalani kehidupan dimasyarakat.
Autism is a syndrome that can be experienced by anyone. To the present, several Indonesian in general still lay with autistic children. Sometimes the term autism is used as a joke to mock someone. Environment which is less friendly in accepting children with autism also be a obstacle for autistic children socialize. Pusat Terapi Autisme is a therapy facility to serve children with autism, but, it is also consisted of a variety of other activities related to autism, such as research facilities as a learning area as well as counseling and community areas for autism observer . One of the causes of autism in the psychological field that sensory disorder, thus, need design that helps maximize therapy activity by observing the child's sensory character. Sensory Design is a design concept which pay attention the influence of the sensory character against architectural elements of autistic children. Every year, the ratio of children with autism in a steadily increasing population. In Indonesia, the ratio of autism also increased, including Yogyakarta, while limited therapy facilities will result in the neglect of some children with autism. Other than that, the character design of schools / autism therapy in Yogyakarta is not pay attention to the characteristics of the aspects of social behavior, communication, interests and habits of children with autism. The implementation concept of Design Sensory at Pusat Terapi Autisme is expected to be able to help children with autism in performing therapy, develop themselves as well as social activities so that they become independent and easy to live a life in the community.
Kata Kunci : Autisme, anak autis, terapi, sensorik, sensory design, yogyakarta / Autism, autistic children, therapy, sensoriy, sensory design, yogyakarta