DINAMIKA PERTUMBUHAN AKAR TOMAT (Solanum lycopersicum) KULTIVAR DATARAN RENDAH DENGAN APLIKASI ZINC DALAM KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN
DYAH SOFIANINGSIH, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc.
2015 | Tesis | S2 AgronomiCekaman kekeringan menjadi kendala utama pada budidaya tomat, khususnya di dataran rendah. Ketahanan tanaman terhadap kekeringan dilakukan dengan menambah unsur mikro Zn. Zn diduga dapat meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadap cekaman kekeringan karena karakteristik Zn yang tersedia dalam kondisi tanah kering dan pH 5-6. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial. Faktor pertama adalah kultivar dan faktor kedua adalah takaran ZnSO4. Perlakuan tujuh kultivar tomat dataran rendah yaitu Zamrud, Permata, Mirah, Tombatu, Tyrana, Ratna dan Tymoti. Perlakuan takaran ZnSO4 terdiri dari tanpa Zn dengan cukup air, tanpa Zn dengan cekaman kekeringan, dan aplikasi 10, 20, 30 dan 40 mg/kg ZnSO4 dalam kondisi kekeringan. Beberapa variabel pengamatan yang berpengaruh terhadap pemberian Zn adalah distribusi pertumbuhan akar saat umur 6 maupun 10 mst dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultivar dengan penurunan hasil rendah adalah Zamrud, Tyrana dan Ratna, sedangkan kultivar dengan penurunan hasil tinggi adalah Permata, Mirah Tombatu dan Tymoti. Cekaman kekeringan menyebabkan Ratna mengalami peningkatan perakaran, sedangkan pada Zamrud, Tyrana, Permata, Mirah, Tombatu dan Tymoti tidak mengalami peningkatan perakaran. Pemberian ZnSO4 dalam kondisi kekeringan menyebabkan perakaran Tyrana, Ratna, Permata, Mirah, Tombatu dan Tymoti meningkat. Pemberian 20 mg/kg ZnSO4 menyebabkan hasil bobot segar buah Tyrana meningkat 60 %, sedangkan Permata hanya dapat menyamai bobot segar buah pada tanaman kontrol yang diberi air cukup. Tyrana dapat meningkatkan sistem perakaran dan hasil buah dengan takaran optimum 20 mg/kg ZnSO4. Mirah dan Tymoti memiliki pola hubungan liniear antara takaran Zn dan hasil, sedangkan respon empat kultivar lain tidak berpola.
Drought stress is the main constraint on tomato that cultivated in the lowland area. Drought resistance could be induced by application of Zn micro elements in soil. Zn can induce the resistance of tomato plants to drought stress due to increment of Zn availability in dry soil conditions and pH 5-6. The research was designed use a complete randomized block design with 2 factorials. The first factor was seven cultivars of lowland tomato, i.e Zamrud, Permata, Mirah, Tombatu, Tyrana, Ratna and Tymoti. The second factor was ZnSO4 application, i.e without ZnSO4 with irrigation, without ZnSO4 and application of 10, 20, 30 and 40 mg / kg ZnSO4 in drought condition. Variables observed were root growth and distribution at 6 and 10 week after planting and yield. The results showed that cultivars with low yield reduction were Zamrud, Tyrana and Ratna, and cultivars with high yield reduction were Permata, Mirah, Tombatu and Tymoti. The drought stress caused Ratna increase its root, but the root of Zamrud, Tyrana, Permata, Mirah, Tombatu and Tymoti not increase. ZnSO4 application caused root of Tyrana, Ratna, Permata, Mirah, Tombatu dan Tymoti increase. The application of 20 mg/kg ZnSO4 caused yield of Tyrana increased 60 %, while Permata just equal to yield of irrigated control plant. Tyrana could improve the root system and yield with an optimum dose of 20 mg/kg ZnSO4. Mirah dan Tymoti had linear regression model for the doses of ZnSO4 application, while the responses of other 4 cultivars to dose of ZnSO4 were not identify.
Kata Kunci : akar, tomat, dataran rendah, ZnSO4, cekaman kekeringan