PENGARUH ATRIBUT SIDLACOM TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) JALAN NASIONAL (Studi Kasus : PPK di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V)

ANGGORO ARY SUTIO, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT.

2015 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Jalan nasional di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V memiliki fungsi yang sangat vital sebagai penghubung kegiatan perekonomian, sosial-budaya, politik dan keamanan di Provinsi Jawa Jengah, Jawa Timur dan D.I.Yogyakarta, maka diperlukan kinerja yang baik dari SDM pengelola jalan nasional di wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, terutama dalam hal ini PPK sebagai manajer ruas. Bosswell dan Boudreau (2002) dalam Pertama dan Sudibya (2012) menyatakan bahwa penilaian kinerja dianggap sebagai salah satu praktek yang paling penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, terutama dalam menjaga kinerja sumber daya manusia yang sudah baik. Cara penilaian kinerja yang dilakukan selama ini oleh pemerintah antara lain dengan DP-3. Seiring berjalannya waktu penilaian kinerja dengan DP-3 dirasakan hanya sebagai formalitas saja, sehingga penilaian kinerja tidak mencerminkan keadaan sebenarnya, dan akan selalu dalam keadaan baik. Hal tersebut bertolak belakang terhadap kenyataan mutu jalan nasional. Mulyono (2013) menyatakan bahwa dalam mewujudkan jalan nasional yang bermutu, dalam penanganan jalan nasional harus berbasis SIDLACOM. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner tingkat kepentingan dan tingkat penanganan kinerja PPK, dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Responden dalam penelitian ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V. Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner kemudian di uji kualitasnya dengan uji validitas dan uji reliabilitas, setelah itu melakukan identifikasi tingkat kepentingan dan tingkat penanganan atribut SIDLACOM dengan analisis IPA dan CSI. Atribut SIDLACOM di seleksi dengan pendekatan analisis faktor untuk mengetahui atribut apa saja indikator yang memiliki pengaruh dominan terhadap indikator penilaian kinerja PPK, selanjutnya melakukan analisis regresi untuk mengetahui atribut baru yang dihasilkan analisis faktor memiliki pengaruh positif (+) atau negatif (-) terhadap tingkat kepentingan dan tingkat penanganan indikator untuk penilaian kinerja. Langkah terakhir adalah membandingkan hasil analisis IPA, CSI, Analisis Faktor dan Analisis Regresi untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang mempunyai pengaruh tinggi tetapi dalam penanganannya belum dilakukan oleh PPK. Hasil analisis keempat metode, yaitu Metode IPA, CSI, Analisis Faktor dan Analisis Regresi dapat diambil kesimpulan bahwa : (1) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap survei data dan informasi adalah (a) pemeriksaan material konstruksi jalan; (b) pemeriksaan potensi konflik sosial. (2) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap investigasi permasalahan lapangan adalah (a) pemeriksaan permasalahan tenaga kerja; (b) pemeriksaan permasalahan material konstruksi jalan; (c) pemeriksaan kebutuhan sampel benda uji mutu. (3) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap perencanaan teknis jalan terkait dengan DED adalah (a) pemeriksaan komponen DED; (b) pemeriksaan kebutuhan alat uji mutu; (c) pemeriksaan fasilitas drainase jalan; (d) pemeriksaan ketersediaan teknologi. (4) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap pengadaan lahan jalan (pembebasan lahan) adalah (a) pemeriksaan proses pengadaan lahan; (b) pemeriksaan jumlah bangunan yang terdampak pembebasan lahan. (5) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap pencapaian program kerja adalah (a) pemeriksaan capaian kinerja penyedia jasa. (6) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap pemeriksaan rutin pelaksanaan proyek adalah (a) pengarsipan dokumen proyek; (b) pemeriksaan rencana mutu pelaksanaan; (c) pemeriksaan progres proyek. (7) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap pemeriksaan kondisi jalan selama masa pakai adalah (a) pemeriksaan hasil evaluasi laik fungsi jalan. (8) Atribut penting dan belum ditangani secara serius oleh PPK terhadap pemeliharaan bangunan konstruksi jalan adalah (a) pemeriksaan hasil uji mutu pemeliharaan jalan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukkan untuk peningkatan kinerja PPK dalam upaya mewujudkan jalan nasional yang mantap berbasis SIDLACOM.

The main street in the district of the Association of the Main Street V Implementation has the significant role as the connector of economics; social-culture; politics and security activity in the province of Central Java, East Java, and the special district of Yogyakarta. Therefore a good performance of the human resource in the district of the Association of the Main Street V Implementation is needed; especially the functionary of commitment maker (PPK) as the manager. Bosswell and Boudreau (2002) in Pertama and Sudibya (2012) said that “performance evaluation is considered as the one of the most important practice in the human resource management; especially in maintaining a good human resource performance.” Performance evaluation which has been done by the government at this time is by using DP-3. As times goes by DP-3 mechanism is only considered as the formality as this mechanism does not reflect the reality and only gives the best result. This is contrary to the fact of the main street quality. Mulyono (2013) said that to bring the qualified main street into reality; the handling of the main street should be based on the SIDLACOM. This research is conducted by disseminating questionaire about the importance and the level of the handling of PPK performance. The respondents who participate are about 40 persons. The respondents are the functionaries of the commitment maker in the district of the Association of the Main Street V Implementation. Next; data which are resulted from the disseminated questionaire are tested its quality by using validity and reliability test; after that the level of importance and the level of SIDLACOM attribute handling are identified by using IPA and CSI analysis. SIDLACOM attribute is selected by using factor analysis approach to find out the inds of attribute which has the dominant influence toward the indicator of PPK performance evaluation. Next; regression analysis is done to find out the new attribute created by factor analysis which has positive or negative influence toward the level of importance and indicator handling for performance evaluation. The final step is to compare the analysis results of CSI; IPA; factor analysis; and regression analysis. This aims to figure out what ind of attributes which have the highest influence; yet there has not been handled by PPK. The result analysis of the four methods, IPA method, CSI, factor analysis, and regression analysis; are as follows: (1) the significant attributes which have not been handled seriously by PPK on the information and data survey are (a) the material investigation of road construction. ; (b) the potential investigation of social conflict. (2) the significant attributes which have not been handled seriously by PPK on the investigation of field problems are (a) the investigation of labour problems; (b) the investigation of material problem of street construction; (c) the investigation of the sample necessity of quality test; (3) the significant attributes which have not been handled seriously by PPK on the technical planning of the street related to DED are (a) the investigation of DED component; (b) the necessity investigation of quality test instrument; (c) the investigation of the street drainage facility; (d) the investigation of technoogy availability. (4) the significant attributes which have not been handled seriously by PPK on the street supplying or land aqcuisition are (a) the investigation of land aqcuisition process; (b) the investigation on the number of the building impacted by the land aqcuisition. (5) the significant attribute which has not been handled seriously by PPK on the occupation programm accomplishment is the investigation of service provider performance. (6) the significant attribute which have not been handled seriously by PPK on the routine investigation of project implementation are (a) archive filling of the project document; (b) the investigation of the implementation quality planning; (c) the investigation of project progress. (7) the significant attribute which has not been handled seriously by PPK on the investigation of street condition over the use period is the investigation of result evaluation on the street function properness. (8) the significant attribute which has not been handled seriously by PPK on the building maintenance of street construction is the investigation of the result of street maintenance quality test. The research result is expected to be an advice for improving PPK performance in the effort of bringing the good main street based on SIDLACOM into reality.

Kata Kunci : Atribut, SIDLACOM, Pejabat Pembuat Komitmen, Jalan Nasional