PERANAN MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) (Studi di Desa Karangrejek Kecamatan Wonosari dan Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul)

R. RACHMAWATI, Dr. Hempri Suyatna, M.Si

2015 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Modal sosial berperan sebagai perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat. Modal sosial menjadi masalah penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Namun tidak hanya berbekal modal finansial semata, namun juga perlu adanya dukungan sumber daya manusia dan modal sosial. Begitu juga dalam pengelolaan BUM Desa modal sosial sangat dibutuhkan, modal sosial tumbuh karena hubungan kekerabatan, kebersamaan, dan sikap saling tolong menolong antar sesama masyarakat yang begitu kental. Modal sosial tersebut mengacu pada aspek-aspek utama organisasi sosial seperti kepercayaan (trust), norma-norma (norm), jaringan (network) yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat desa untuk mencapai tujuan bersama. Dalam penelitian ini penulis melihat adanya potensi modal sosial yang ada di desa penelitian yang terus dilestarikan dan telah membentuk kesadaran kolektif masyarakat. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana dinamika modal sosial serta kontribusi dan peranan modal sosial yang dimiliki masyarakat Desa Karangrejek dan Desa Bleberan dalam pengelolaan BUMDesa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dinamika modal sosial yang dimiliki masyarakat Desa Karangrejek dan Desa Bleberan dalam pengelolaan BUM Desa serta mengetahui kontribusi dan peranan modal sosial terhadap pengelolaan BUM Desa di dua desa tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk membahas masalah di atas adalah kualitatif, dengan teknik sampling sampel bertujuan (purposive sampling), untuk mendapatkan data secara alamiah, dengan melakukan penelitian lapangan (Field Research). Teknik analisis data dianalisis secara kualitatif, berdasarkan dukungan teori yang berkaitan dengan objek penelitian dari informan dengan cara wawancara, observasi maupun dokumentasi. Kemudian ditarik suatu kesimpulan mengenai hasil penelitian. Temuan dalam penelitian ini adalah penulis mendapatkan tiga tahap proses dinamika modal sosial dalam pengelolaan BUM Desa di desa Karangrejek dan Desa Bleberan, yaitu tahap rekonstruksi, tahap transisi, dan tahap kemampanan. Dinamika modal sosial di kedua desa mempunyai karakteristik yang berbeda, BUM Desa Karangrejek dibentuk dengan keunggulan SDM lebih menekankan pada kualitas pelayanan publik. Sedangkan BUM Desa Bleberan dibentuk karena memiliki keunggulan SDA dan berorientasi pada bisnis (profit oriented). Peranan modal sosial yang semula hanya menjadi perekat kehidupan masyarakat di kedua desa, namun seiring terbentuknya BUM Desa maka modal sosial menjadi kunci bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya guna mencapai kehi dupan yang lebih tertata dan sejahtera melalui usaha bersama BUM Desa. Kata kunci: kepercayaan (trust), norma-norma (norm), jaringan (network), peranan modal sosial, BUM Desa

Social capital roles as the adhesive that binds all people in society. Social capital is an important issue in the success of an organization. But not only armed with a mere financial capital, but also need the support of human resources and social capital. So in the management of the BUM Desa, social capital is needed, social capital grows because of kinship, togetherness, and the attitude of helping each other between the members of society. Social capital refers to the main aspects of social organization such as trust, norms, network that is able to mobilize the participation of rural communities to achieve a common goal. In this study the author looks at the potential of social capital in the villages continuosly preserved and has formed a collective consciousness of society. The formulation of this research is how the dynamics of social capital as well as the contribution and role of social capital owned by the village community in Karangrejek Village and Bleberan Village in the management of BUM Desa. The objective of this study is to determine the dynamics of the social capital held by society of Karangrejek Village and Bleberan Village in the management of the BUM Desa and determine the contribution and role of social capital on the management of the BUM Desa in those two villages. The method used to address the above problem is qualitative, with purposive sampling technique, to obtain the data naturally, by conducting field research. Data analysis techniques were analyzed qualitatively, based on the support of the theory associated with the object of research of informa nts by interview, observation and documentation. Then drawn a conclusion about the results of research. The findings in this study is the author getting three -stage process dynamics of social capital in managing of BUM Desa in Karangrejek Village and Bleberan village, named the reconstruction phase, the transition phase, and the maturity phase. The dynamics of social capital in the two villages have different characteristics, BUM Desa Karangrejek village formed with human resources excellence more emphasis on the quality of public services. While the BUM Desa Bleberan Village formed because it has the advantage of natural resources and business-oriented (profit-oriented). The role of social capital which was originally only the adhesive public life in the two villages, but the formation of BUM Desa, social capital is key for the people to improve their living standards in order to achieve a more orderly life and prosperity through efforts with BUM Desa. Keywords: trust, norms, network, the roles of social capital, BUM Desa

Kata Kunci : kepercayaan (trust), norma-norma (norm), jaringan (network), peranan modal sosial, BUM Desa; trust, norms, network, the roles of social capital, BUM Desa