UJI EFIKASI PENGGUNAAN KOMBINASI DIHIDROARTEMISININ PIPERAKUIN DAN PRIMAKUIN PADA PASIEN MALARIA falciparum TANPA KOMPLIKASI DI KABUPATEN PURWOREJO

TRI CAHYANI W, Dr. dr. Rina Handayani, M.Kes.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat lebih dari 100 negara di dunia. Plasmodium falciparum merupakan spesies yang paling berbahaya dan menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian (satu juta pertahun). ACT yang digunakan berupa regimen DHP yang dikombinasikan dengan primakuin (PQ). Penurunan sensitivitas plasmodium terhadap obat antimalaria akan muncul sejalan dengan meluasnya penggunaan ACT. Munculnya Adverse Event dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat yang berakibat pasien mendapat dosis subterapi dan berdampak terjadinya kegagalan terapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efikasi penggunaan kombinasi DHP dan primakuin dan Adverse Event yang muncul serta ada/tidaknya pengaruh ketidaktepatan dosis terhadap munculnya Adverse Event pada penderita malaria falciparum tanpa komplikasi di Kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan studi cross sectional dan evaluasi secara prospektif terhadap pemberian kombinasi DHP dan Primakuin selama 28 hari dengan mengukur densitas parasit dan suhu axilla. Penelitian dilakukan selama 6 bulan yakni bulan April–September 2014. Subyek penelitian yaitu pasien malaria falciparum tanpa komplikasi yang bertempat tinggal di Kabupaten Purworejo yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek penelitian di dapat secara active case detection (ACD) dan passive case detection (PCD). Besar sampel minimal sesuai kriteria WHO, 2013 yaitu 50 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 kasus malaria falciparum di Kabupaten Purworejo memiliki nilai ACPR sebesar 100% sehingga memiliki efikasi yang baik. Munculnya Adverse Event dari penggunaan DHP+PQ yang cukup ringan yaitu sakit kepala, mual, sulit tidur, anorexia dan muntah. Pengaruh ketidaktepatan dosis terhadap munculnya Adverse Event dianalisis dengan uji statistik dan menunjukkan hasil DHA dan piperakuin pada H1 dan H2 (nilai p = 0,427) serta H3 (nilai p = 1,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa ketidaktepatan dosis DHA, piperakuin dan primakuin tidak berpengaruh terhadap munculnya Adverse Event dari penggunaan obat tersebut. Kata kunci : malaria falciparum, efikasi, dihydroartemisinin- piperakuin, primakuin

Malaria remains a public health problem more than 100 countries worldwide. Plasmodium falciparum is the most dangerous species and cause high morbidity and mortality (one million per year). ACT is used in the form of DHP regimen combined with primaquine (PQ). Plasmodium decreased sensitivity to antimalarial drugs will appear in line with the widespread use of ACT. The emergence of Adverse Events can affect medication adherence of patients received doses that result subterapi and impact of therapy failure. The purpose of research to determine the efficacy of the use of a combination of DHP and primaquine and Adverse Event raised and presence / absence of the influence of the inaccuracy of the emergence of Adverse Event dose in patients with uncomplicated falciparum malaria in Purworejo. The method used a cross-sectional and prospective evaluation of the administration of a combination of DHP and Primaquine for 28 days by measuring the density of parasites and axillary temperature. The study was conducted during the month of April 6 months-September 2014. The subjects of the study are patients with uncomplicated falciparum malaria who reside in Purworejo in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The subject of the research, in Active Case Detection (ACD) dan Passive Case Detection (PCD). Minimum sample size according to WHO criteria, 2013 ie 50 samples. The results showed that of the 50 cases of falciparum malaria in Purworejo have ACPR value of 100% so it has a good efficacy. Adverse Event emergence of the use of DHP + PQ include headaches, nausea, insomnia, anorexia and vomiting. Effect of dose inaccuracy of the emergence of adverse events were analyzed with statistical test and demonstrate the results of DHA and piperaquine in H1 and H2 (p = 0.427) and H3 (p-value = 1.000), thus it can be concluded that the inaccuracies dose of DHA, piperaquine and primaquine has no effect on adverse Event emergence of the use of the drug. Keywords: malaria falciparum, efficacy, dihydroartemisinin- piperaquine, primaquine.

Kata Kunci : malaria falciparum, efikasi, dihydroartemisinin- piperakuin, primakuin; malaria falciparum, efficacy, dihydroartemisinin- piperaquine, primaquin