KARAKTERISTIK GEOKIMIA UNSUR TANAH JARANG PADA LAPUKAN GRANIT DAERAH TANJUNG TIKUS DAN MENUMBING PULAU BANGKA BAGIAN UTARA, PROVINSI BANGKA BELITUNG
ANTONIUS RISHANG UNTORO, Dr. Lucas Donny Setijadji; Dr. I Wayan Warmada
2014 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIPenelitian karakteristik geokimia unsur tanah jarang pada lapukan granit di Tanjung Tikus dan Menumbing bertujuan mengetahui secara detil karakteristik, pola distribusi, dan mobilisasi unsur tanah jarang pada lapukan granit. Metode analisis petrografi, XRD, XRF, ICP-MS, dan sequential extraction digunakan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik kimia unsur tanah jarang serta mineralogi granit dan lapukannya. Lapukan granit di Tanjung Tikus memiliki ketebalan sekitar 5,25 m dengan kehadiran horizon B dan C, memiliki kelimpahan unsur tanah jarang yang semakin besar pada horizon yang lebih dalam. Lapukan granit Menumbing memiliki tebal maksimum hanya sekitar 2 m dengan kehadiran horizon B dan C, memiliki kelimpahan yang lebih rendah dibanding lapukan granit Tanjung Tikus. Granit pembentuk lapukan di Menumbing memiliki kelimpahan unsur tanah jarang yang lebih tinggi dengan nilai LREE/HREE yang lebih besar dibanding granit yang membentuk lapukan di Tanjung Tikus. Mineral pembawa unsur tanah jarang yang ditemukan pada granit adalah apatit, monasit, dan zirkon. Monasit dan zirkon dapat ditemukan pada seluruh horizon lapukan sedangkan apatit hanya pada horizon yang relatif berada dekat dengan granit segar. Lapukan granit memiliki pola akumulasi unsur tanah jarang yang semakin besar dengan bertambahya kedalaman, nilai LREE/HREE yang semakin kecil pada horizon yang lebih dalam, dan anomali cerium positif cenderung berada pada horizon bagian atas. Pola tersebut dapat mengalami variasi tergantung dengan kondisi kimia profil lapukan. Metode sequential extraction menunjukkan bahwa unsur tanah jarang dalam material lapukan granit di Tanjung Tikus dan Menumbing dominan berada pada fraksi ion exchangeable minerals, crystalline Fe oxides occluded minerals, dan acid soluble minerals. Fraksi ion-exchangeable minerals dan crystalline Fe oxides occluded minerals memiliki afinitas lebih kuat terhadap LREE dibanding fraksi acid soluble minerals. Karakteristik unsur tanah jarang dalam lapukan granit dipengaruhi oleh karakteristik mineralogi dan kimia granit sumber material lapukan serta kondisi kimia saat proses pelapukan berlangsung.
Research on geochemical characteristics of rare earth elements (REE) in weathered granite from Tanjung Tikus and Menumbing is done to elucidate in detail the characteristic, distribution pattern, and mobilization of REE. Some methods such as petrographic, XRD, XRF, ICP-MS, and sequential extraction are done for obtaining chemical and mineralogical data of granites and their weathered materials. The weathered granite profile in Tanjung Tikus is 5.25 m thick with the appearance of B and C horizons and have more REE contents in deeper zone. On the other hand, the Menumbing weathered granite profile is only 2 m thick with the appearance of A, B, and C horizon and have lower REE contents than in Tanjung Tikus. Granites at Menumbing profiles have higher REE and LREE/HREE ratio than Tanjung Tikus granite. REE bearing minerals that are found from Tanjung Tikus and Menumbing are apatite, monazite, and zircon. Monazite and zircon can be found in every weathered granite horizon. However, apatite is only found at the horizon near the parent granite. The REE distribution patterns in weathered granites are accumulated higher in deeper horizons with lower LREE/HREE ratio and lower number of cerium anomaly. Those patterns vary depend on the chemical condition of horizon. Sequential extraction methods show that REE are hosted dominantly by some geochemical fractions, such as ion exchangeable minerals, crystalline Fe oxides occluded minerals, and acid soluble minerals. Resistant REE bearing minerals such as monazite and zircon can be the host of REE in weathered granite material, especially at Menumbing. Ion-exchangeable minerals and crystalline Fe oxides occluded minerals have strong affinity with LREE while acid soluble minerals have more affinity to HREE. The characteristics of REE in weathered granite materials are dependent on the mineralogy and geochemical characteristics of parent granite and the chemical condition when the weathering occurs.
Kata Kunci : rare earth elements (REE), weathered granite, Northern Bangka Island, cerium anomaly, sequential extraction, geochemical fractions