PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG TRISAKTI; PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI KENNETH GALLAGHER
IKA IRMAWANSAH, DR. Abbas Hammami Mintaredja
2015 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatGagasan Trisakti memiliki tiga rumusan, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui epistemologi gagasan Trisakti berdasarkan pada perspektif Kenneth Gallagher. Penelitian ini akan membahas, (1) Struktur gagasan Trisakti, (2) Isi dari gagasan Trisakti dan (3) Relevansi gagasan Trisakti dalam kehidupan bernegara Indonesia kini. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika Wilhelm Dilthey. Hermeneutika Dilthey berdasarkan dari filsafat hidup yang membutuhkan suatu pemahaman (Das Verstehen) dari historisitas dan pengalaman manusia. Hasil dari penelitian ini adalah Gagasan Trisakti merupakan antitesa dari kolonialisme, imperialisme dan feodalisme. Isi dari gagasan Trisakti adalah kemerdekaan. Soekarno memahami kemerdekaan sebagai suatu keadaan jiwa yang hidup, bersifat dinamis dan berdiri di atas kaki sendiri. Dalam aspek eksistensial, gagasan Trisakti lahir dari kesadaran masa lalu Soekarno terhadap penolakan paham-paham kolonialisme, imperialisme, dan feodalisme. Dalam aspek common sense, gagasan Trisakti tampak ada pengaruh pemikiran nasionalisme dan marxisme. Bila dikontekskan saat ini, di Indonesia menunjukkan kondisi adanya keterlibatan kelas kapital transnasional dalam mengatur kebijakan dalam negeri, sebagai dampak dari masuknya globalisasi di Indonesia. Hal ini bisa mengancam kedaulatan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu merenungi kembali Gagasan Trisakti Soekarno sebagai jalan keluar untuk membangun kemandirian bangsa.
The idea of Trisakti has three formulations, namely sovereign in politics, self-sufficient in the economy, culture personality. This study aims to determine the epistemological idea of Trisakti based on the perspective of Kenneth Gallagher. This study will discuss, (1) Structure Trisakti idea (2) The content of idea Trisakti and (3) The relevance of Trisakti idea in Indonesian state life now. This study will use the hermeneutic of method Wilhelm Dilthey. Dilthey hermeneutics based on the philosophy of life that requires an understanding of (Das Verstehen) of historicity and human experience. The idea of Trisakti is the antithesis of colonialism, imperialism and feudalism. The contents idea of Trisakti is independence. Soekarno know about independence as spirit, dynamical state and self-sufficient. In the aspect of existential, the idea of Trisakti born from awareness of past Soekarno to colonialism, imperialism and feudalism. In the aspect of common sense, the idea of Trisakti influenced by nationalism and marxism. In the context of globalization to the present time, in Indonesia state showing the existence of Involvement by class of kapital transnasional in arranging domestic policy. This can menacing to Indonesian. Therefore need to gazing at the idea Trisakti, for the purpose of give way out to build the nation independence.
Kata Kunci : Trisakti, kolonialisme, imperialisme, feodalisme, kemerdekaan, eksistensi