PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN PADA GEDUNG LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BANGUN KRISHNA, Prof. Dr.Ir. T. Haryono, M.Sc.

2015 | Tesis | S2 Magister Sistem Energi Elektrik

Sistem pentanahan adalah salah satu bagian sistem tenaga listrik yang mempunyai peranan penting dalam mengalirkan arus lebih ke tanah karena adanya gangguan sistem tenaga listrik atau sambaran petir. Untuk memenuhi regulasi resmi standart aman, (PUIL.2000) maka dikehendaki nilai resistansi pentanahan total dibuat serendah/sekecil mungkin. Pada penelitian ini, dua metode untuk memperkecil nilai resistansi pentanahan akan dibandingkan dan dianalisa. Metode pertama berdasarkan pada penambahan jumlah elektroda batang sampai empat batang secara paralel, yang ditanamkan dari kedalaman 25 cm sampai 200 cm, sedangkan metode kedua berdasarkan pada penambahan bentonit secara parit melingkar pada elektroda batang tunggal pada kedalaman 200 cm. Dari hasil pengukuran elektroda batang pentanahan pada kedalaman 25 cm untu k elek troda bata ng tung gal n ilai resistans se besar 69,0 5 Ω, sedan gkan untuk d ua elektroda paralel a dalah 34,5 Ω, paralel tiga ele ktro da bata ng sebesar 2 2,03 Ω, dan paralel empat batan g elektr oda sebesar 1 7,89 Ω. Sedang kan u ntu k kedalaman 2 00 cm untu k elektr oda batan g tun ggal se besar 23,95 Ω, paralel dua batan g elektr oda 12,13 Ω, tiga elek troda bata ng paralel se besar 8,36 Ω, dan empat bata ng elek t roda yang diparalel sebesar 6,4 8 Ω. Sedang kan u ntu k elek troda ba tng tun ggal yang diberi bentonit secara parit melingkar pada kedalaman 200 cm nilai pengukuran resistans terendah dipero leh sebesar 11,85 Ω dan dari hasil teor i de ngan elektr oda batang tunggal yan g diberi be nto nit sebesar 18,33 Ω. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode penambahan batang paralel menghasilkan penurunan nilai resistansi pentanahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode penambahan bentonit pada batang tunggal.

Grounding system is one of electric power system which has important role in distrib uting o verflow c urrent to gro und due to electric power sistem’s no ise or tun der strike. In order to fulfill the officially standard safety regulation, (PUIL.2000), having almost zero resistances is required. In this research, two methods to decrease resistance grounding value would be compared and analized. T he first method was base d on groun ding rod e lectrode’s addition values while it reached four parallel rod, which were grounded from 25 cm until 200 cm deep. The second method was based on bentoni t addition value used circle trench for single grounding rod electrode in 200 cm deep. From the result of single grounding rod electrode measurements in 25 cm deep, the resistance is 6 9,05 Ω, while the tw o parallel electro des is 3 4,5 Ω, the three parallel electro des was 2 2,03 Ω, and for the four paralle l electrodes was 17,8 9 Ω. For sing le electrode’s ro d grou nding measurement in 2 00 cm deep, the resista nce was 23,95 Ω, wh ile the two parallel electro des wa s 1 2,13 Ω, three parallel electrode s was 8,36 Ω, and four parallel electro des was 6,48 Ω. For single gro und ing rod electro de which was used circle trench for 2 00 cm deep, the lowe st resistance was 1 1,85 Ω and from the theory result of single gro und ing ro d electrode with ben ton it was 1 8,33 Ω. This result showed the addition of parallel rod gave resistance grounding value’s reduc tio n more signif icant compared with the method bentonit add ition f or single grounding rod electrode.

Kata Kunci : Elektroda pentanahan, elektroda paralel, tahanan pentanahan.