Laporkan Masalah

MODEL PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL BERKELANJUTAN BERBASIS SKALA MULTIDIMENSI, STUDI KASUS DI TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG (TNGP) KALIMANTAN BARAT

AGUS BUDI SANTOSA,MT.IR, Prof. Dr. Ir. Djoko Marsono

2015 | Disertasi | S3 Ilmu Kehutanan

Pengelolaan kawasan konservasi seperti Taman Nasional di negara berkembang seperti Indonesia menghadapi kompleksitas tantangan dan persoalan yang bersifat multidimensi. Hal ini disebabkan pendekatan pengelolaannya cenderung merujuk pada kriteria dan indikator di negara maju yang memiliki karakteristik sosial-budaya dan ekonomi yang berbeda dengan realitas masyarakat Indonesia. Implikasinya adalah terjadinya benturan kepentingan, sebagaimana yang terjadi di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Untuk mewujudkan pengelolaannya secara berkelanjutan, diperlukan pemahaman terhadap para pihak yang berkepentingan, terutama pengelola TNGP, pemerintah daerah dan masyarakat, sehingga diperoleh sinergi pengelolaan yang menjembatani kepentingan para pihak. Olehnya diperlukan tersedianya model pengelolaan berkelanjutan yang dibangun atas dasar pemahaman terhadap berbagai dimensi dan atribut utama yaitu ekologi, ekonomi, sosial, budaya, hukum, kelembagaan, teknologi dan kerentanan yang mempengaruhi kinerja pengelolaannya. Penelitian bertujuan : (1) mengidentifikasi kondisi, potensi dan ancaman dalam rangka penentuan dimensi dan atribut yang berpengaruh dalam pengelolaan, (2) menganalisis nilai indeks keberlanjutan, dan (3) membangun model pengelolaan secara berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di TNGP, Kalimantan Barat. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam penelitian, pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka dan data pada instansi terkait, pengumpulan data primer melalui wawancara terstruktur menggunakan kuisioner dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan analisis muldimensional scaling, analisis keberlanjutan pengelolaan dan analisis prospektif dan strategi pengembangannya Hasil penelitian menunjukan : (1) Pengelolaan berkelanjutan TNGP memerlukan paduserasi kepentingan 3 kelompok stakeholder, yaitu stakeholder primer yang terlibat secara langsung sebanyak 6 kelompok/lembaga; skateholder sekunder yaitu kelompok yang tidak terlibat secara langsung tetapi memperoleh manfaat langsung, terdiri dari 10 kelompok/lembaga; dan stakeholder eksternal, yaitu kelompok yang tidak terlibat dan tidak memperoleh manfaat dari pengelolaan, terdiri dari 4 kelompok/lembaga. (2) Keberlanjutan pengelolaan TNGP menunjukan bahwa ratarata indeks keberlanjutan dari seluruh dimensi atribut pengelolaan sebesar 49,17%, mengindikasikan pengelolaannya belum berkelanjutan. Pengelolaan berkelanjutan dapat diwujudkan melalui intervensi terhadap atribut pengelolaan pada setiap dimensi, sehingga tujuan pengelolaan keberlanjutan untuk seluruh dimensi atribut harus memenuhi salah satu diantara tiga kriteria yaitu minimum sebesar 52,28%, moderat sebesar 56,72% dan progresif sebesar 64,07%. (3) Berdasarkan pada potensi dan ancaman yang ada dalam pengelolaan TNGP, maka untuk saat ini skenario moderat merupakan model pengelolaan berkelanjutan yang paling realistis untuk dipenuhi melalui penguatan terhadap dimensi dan atribut pengukurnya. Penguatan terhadap partisipasi stakeholder akan mempengaruhi meningkatnya rata-rata nilai indeks keberlanjutan pada setiap dimensi dan sejumlah atribut pengukurnya. Proses penguatan secara bertahap terhadap setiap dimensi dan sejumlah atribut pengukurnya memungkinkan pengelolaan berkelanjutan TNGP pada tingkat moderat dapat dipenuhi, sehingga dapat dijadikan rujukan dalam membangun model pengelolaan Taman Nasional berkelanjutan berbasis multidimensi. Kata kunci : pengelolaan, stakeholder, indeks keberlanjutan dan multidimensi

Most protected area management in developing countries is still coping with its complexities and multidimensional aspects. This is as a result of applying criteria and indicators from developed countries which are different in socio-cultural and economic approaches, leading to conflict of interest. Hence, this study took place in GunungPalung National Park(TNGP) in West Borneoas case study to apply sustainable management for protected area. To solve this condition, understanding to multi stakeholders such as TNGP management, local government and community is the key to accomplish goals of sustainable protected area management. Thus, model for sustainable management should take dimension and main attributes namely ecology, economy, social, culture, regulation, institution as well as weakness into account. This research was intended:(1) to identify condition, potency and threat in order to ascertain dimension and attributes. (2) to analyze sustainable index. (3) to build a model for sustainable management. Then, qualitative and quantitative approaches were implemented to collect secondary data (literature review and institutions) and primary data (systematic interview and field observation). Furthermore, data were analyzed by means of multidimensional scaling, sustainable management and prospect analysis as well as development strategies. Result revealed that: (1) sustainable management of TNGP should make allowances for three stakeholders into consideration. The three stakeholders are classified as primary stakeholders consisting of six institutions which directly involve; secondary stakeholders comprise ten institutions which indirectly take an action and indirectly receive benefits; and external stakeholders contain four institutions which indirectly involve and indirectly receive benefits. (2) TNGP management indicated that mean sustainable index of all dimensions are 49.17 per cent, meaning that management is not yet sustainable. For that reason, this management should consider dimensions which must meet one of three criteria namely 52.28 per cent for minimum, 56.72 per cent for moderate and 64.07 per cent for progressive. (3) Based on potencies and threats of TNGP management, moderate criterion should be singled out to be sustainable management model since this criterion is more realistic to be applied by improving dimensions and attributes. Improvement of stakeholder participation will enhance mean sustainable index for each dimension and attribute. The improvement will allow TNGP to be managed as moderate level and then this could be a recommendation for sustainable management of TNGP based on multidimensional approach. Keywords: management, stakeholder, sustainable index, multi dimension

Kata Kunci : pengelolaan, stakeholder, indeks keberlanjutan dan multidimensi; management, stakeholder, sustainable index, multi dimension


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.