Laporkan Masalah

KETIMPANGAN SPASIAL PERKOTAAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER

RATIH YULIANDHARI .AR, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc, Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Perkotaan Tanah Grogot yang dilalui oleh jalur strategis yakni jalur trans Kalimantan merupakan kawasan yang diprediksikan berkembang cepat. Namun kecenderungan di lapangan menunjukkan Perkotaan Tanah Grogot merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam namun tidak diikuti oleh pemerataan kesejahteraan dimana tingkat perkembangan Perkotaan Tanah Grogot yang berjalan cukup pesat di suatu wilayah dan juga berjalan lamban di daerah sekitarnya selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan ketimpangan spasial serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan spasial yang terjadi di wilayah Perkotaan Tanah Grogot. Lokasi studi ini adalah wilayah utara dan wilayah selatan Perkotaan Tanah Grogot yang dipisahkan oleh Sungai Kandilo terdiri dari 9 desa dan 1 kelurahan. Dalam penelitian mengenai ketimpangan spasial Perkotaan Tanah Grogot mengkaji dari (1) faktor kondisi geografis, (2) faktor ketersediaan sarana dan prasarana, (3) faktor kegiatan perekonomian, (4) faktor sebaran potensi sumber daya alam, (5) faktor sosial dan kependudukan, (6) faktor kebijakan pemerintah, (7) faktor lahan. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data secara triangulasi yaitu menggabungkan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi serta metode analisa menggunakan analisis deskriptif. Adapun temuan penelitian yang diperoleh bahwa terdapat ketimpangan spasial dilihat dari indikator fisik, sosial, dan ekonomi antara wilayah utara dan wilayah selatan Perkotaan Tanah Grogot. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan spasial di Perkotaan Tanah Grogot berupa faktor penunjang dan faktor penghambat. Faktor penunjang terdiri dari faktor penarik (faktor keadaan geografis, faktor ketersediaan sarana dan prasarana, faktor perekonomian,faktor sumber daya alam) dan faktor pendorong (faktor sosial dan kependudukan, faktor kebijakan dan faktor lahan). Faktor penghambat terdiri dari faktor kebijakan, faktor sosial, dan faktor lahan. Adanya penguasaan lahan oleh pemilik lahan yang melakukan spekulasi untuk investasi jangka panjang menghambat perkembangan wilayah di Perkotaan Tanah Grogot sehingga terjadi ketimpangan spasial. Dapat disimpulkan faktor kebijakan, faktor sosial, dan faktor lahan terkait spekulasi lahan menjadi faktor penghambat perkembangan suatu wilayah yang makin mempertajam ketimpangan spasial di Perkotaan Tanah Grogot

Perkotaan Tanah Grogot traversed by strategic track of Trans Borneo which has been predicted as a rapid growth area. However existing trend showed that Perkotaan Tanah Grogot was rich of natural resources yet followed by distribution welfares, rapidly development in part of region, it also has been arising surrounding area slowly during this 10 years. The purposes of this research were described spatial inequality and influence factors of spatial imbalances that has been occured in area Perkotaan Tanah Grogot. The location of this study was at northern and southern regions of Perkotaan Tanah Grogot separated by Sungai Kandilo consists of 9 countrysides and a village. In thisn spatial inequality research in Perkotaan Tanah Grogot examined (1) geographical conditions factors, (2) availability of facilities and infrastructures factors, (3) economic activities factors, (4) distribution of natural resources factors, (5) social and demographic factors , (6) government policy factors, (7) land factor. The research used qualitative approach and triangulation techniques for data collection that combines participant observation, in-depth interviews and documentation, hereby using descriptive analysis method. The finding research showed that there was a spatial inequality seen from the physical, social, and economic indicators between northern and southern regions of Perkotaan Tanah Grogot. The spatial inequality in Perkotaan Tanah Grogot influenced by supporting and inhibiting factors. Supporting factors consists of pull factors (geographical situation, the availability of facilities and infrastructure, economic, natural resources factors) and push factors (social and demographic, policy and land factors). Inhibiting factors consists of policy factors, social factors, and land factor. The existence of land tenure by owners who’s doing speculation for long term investment delayed development growth of Perkotaan Tanah Grogot as spatial inequality. It is concluded policy, social, and land factors on land speculation were barriers of region development refined spatial inequality in Perkotaan Tanah Grogot

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.