EFEKTIVITAS PELAKSANAAN POLMAS OLEH POLSEK GONDOKUSUMAN DALAM PENANGANAN KENAKALAN REMAJA (TAWURAN PELAJAR)
BUDI BAHKTIAR, Dr. Eric Hiariej, S.IP., M.Phil.,
2014 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPolsek Gondokusuman dalam mengatasi tawuran antar pelajar lebih mengedepankan tindakan preventif dan pre-emtif yaitu melalui Polmas. Tindakan preemtif yaitu membangun kesadaran dari dalam diri sendiri dengan cara memberikan pengetahuan yang cukup tentang pengertian, penyebab dan akibatnya. Kenakalan remaja pada umum terjadi akibat terbawa arus pergaulan yang salah, sehingga terkadang sipelaku tidak mengerti apa yang ia lakukan dan akibatnya seperti apa. Selain tindakan pre-emtif, Polisi juga melaksanakan tindakan preventif yaitu pencegahan secara dini. Tindakan preventif yang dilakukan Polisi antara lain diadakan patrol, razia, pengawalan dan pengamanan. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Gondokusuman Kompol. Edi Sugiyarto SE. bahwa melalui pembinaan dan penyuluhan siswa–siswa dengan keterlibatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dan pihak sekolah serta masyarakat, masalah tawuran antar pelajar akan lebih mudah diatasi. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang “Efektivitas Pelaksanaan Polmas Oleh Polsek Gondokusuman Dalam Penanganan Kenakalan Remaja (Tawuran Pelajar). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memamfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang. Metode kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan penjelasan terkait peran Polsek Gondokusuma terhadap upaya menghadapi kenakalan remaja. Hasil penelitian dari pelaksanaan Polmas dalam penanganan kenakalan remaja cukup efektif. Dengan adanya hubungan yang baik antara masyarakat dan Polisi melalui sistem Polmas, maka Polisi akan lebih banyak mendapatkan informasi yang akurat. Polmas memungkinkan Polisi dapat menangani persoalan masyarakat lebih banyak. Petugas Polmas dan masyarakat dalam penanganan masalah keamanan dan ketertiban serta masalah sosial lebih berkonsentrasi pada akar permasalahan sehingga jalan keluar yang dihasil dapat bersifat permanen. Penanganan tawuran pelajar dapat diatasi dengan adanya kesadaran dari pelajar itu sendiri, pihak sekolah dan pihak-pihak terkait untuk menghindari terjadinya tawuran pelajar. Hambatan pelaksanaan Polmas dalam penanganan tawuran pelajar yaitu, 1) adanya komunikasi yang buruk antara polisi dengan masyarakat, polisi dengan pimpinan polisi, sehingga tujuan san sasaran Polmas tidak tercapai dengan baik; 2) adanya sumberdaya yang kurang memadai dalam pelaksanaan polmas baik personel maupun financial; 3) adanya disposisi dalam pelaksanaan polmas sehingga program Pengembangan Polmas tidak tercapai; 4) struktur birokrasi yang panjang membuat pengawasan Program Polmas terkesan longgar.
Police station Gondokusuman in addressing student brawls emphasizes preventive action and pre-emptive ie through community policing. Preemptive action is to build awareness of the self by providing sufficient knowledge on the definition, causes and consequences. Juvenile delinquency in general caused by drifting the wrong crowd, so sometimes sipelaku do not understand what he is doing and what the consequences. In addition to pre-emptive action, police also implement preventive measures that early prevention. Preventive action taken, among others, held patrol police, raids, escort and security. It was submitted by the police chief Pol Gondokusuman. Edi Sugiyarto SE. that through coaching and counseling students with the involvement of the Department of Education, Youth and Sports and the school and the community, the problem brawl between students would be more easily overcome. Based on the statement authors are interested in researching on \\"Effectiveness of community policing by Police station Gondokusuman In Handling Juvenile Delinquency (Fighting Student). This research uses qualitative research method that is research that utilizes open interviews to examine and understand the attitudes, views, feelings and behaviors of individuals or groups of people. Qualitative methods used in this study to provide an explanation regarding the role of Police station Gondokusuma against efforts to confront delinquency. The results of the implementation of community policing in the handling of juvenile delinquency is quite effective. With the good relationship between the community and police through community policing system, then the police will get more accurate information. Policing allows police can handle the problems of society more. And community policing officers in the handling of security issues and order and social problems to concentrate more on the root causes so that the solution can be permanent dihasil. Handling student brawls can be overcome with the realization of the students themselves, the school and the relevant parties to avoid student brawls. Barriers to the implementation of community policing in the handling of student brawls namely, 1) the existence of poor communication between police and the community, the police with the police chief, so the goal san policing objectives are not achieved by either; 2) there are insufficient resources in the implementation of both personnel and financial community policing; 3) the disposition in the implementation of community policing to community policing development program is not achieved; 4) long bureaucratic structure makes impressed loose supervision community policing program.
Kata Kunci : Polmas dan Kenakalan Remaja