UPAYA SIMBOLIK PENGAWETAN WACANA ANTI-KOMUNIS : Analisis Wacana Kritis atas Majalah Matan terbitan Muhammadiyah Jawa Timur
RADIUS SETIYAWAN, Dr. Budiawan
2014 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaPemaknaan wacana komunisme di Indonesia erat kaitannya dengan kejadian-kejadian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemaknaan atas ideologi komunisme telah menjadi arena pertarungan simbolik. PKI sebagai korban atau PKI sebagai pelaku pembantaian menjadi sebuah perdebatan yang sampai hari ini terus berlangsung. Anggapan tersebut mempunyai implikasi atas pemaknaan “komunisme sebagai ideologiâ€di Indonesia. Bahwa sampai hari ini komunisme masih menjadi momok bagi sebagian masyrakat adalah sebuah realitas yang ada. Meskipun Soeharto telah jatuh, upaya mengawetkan wacana anti-komunis menjadi sebuah fenomena di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada bagaimana Majalah Matan Muhammadiyah Jawa Timur berusaha mengawetkan wacana anti-komunis. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan memproduksi dan menunjukkan pandangan dunia yang paling diakui, yang paling dianggap benar, yang memiliki legitimasi. Upaya pengawetan simbolik atas wacana anti-komunis dilakukan dengan strategi meconaisance, yakni eufimisasi, sensorisasi dan implikatur. Selain itu juga, Matan menghadirkan narasi sumur tua sebagai upaya mengawetkan wacana tersebut. Melalui metode analisis wacana kritis, kajian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sampai sekarang merupakan organisasi Islam yang aktif dalam mereproduksi wacana anti-komunis di Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui narasi gambar maupun tulisan dimana spirit majalah ingin menanamkan sebuah kebengisan, kejahatan dan hal-hal lain yang buruk atas PKI maupun komunisme. Selain narasi tulisan dan situs-situs yang produktif dalam mereproduksi wacana, ternyata masih banyak tokoh-tokoh yang cara berfikirnya belum bergeser sama sekali atas hegemoni rezim.Cara pandang Muhammadiyah yang stagnan dan cenderung berusaha mengawetkan wacana anti-komunis bisa dipahami karena ada 2 faktor. Pertama adalah faktor ideologis, dimana adanya anggapan komunisme yang berkorelasi dengan ateis atau anti-tuhan. Kedua adalah faktor historis, dimana sejarah membuktikan bahwa Masyumi sebagai wadah politik Muhammadiyah menjadi lawan politik yang pada saat itu konfliknya berjalan dengan sangat keras dan saling menjatuhkan dan hegemoni rezim Soeharto yang masih tetap awet. Kata kunci : Upaya Simbolik, Wacana anti-Komunis, Matan
The discourse of communism in Indonesia is closely related to the tragedies involving the Communist Party of Indonesia (PKI). Meaning of the ideology of communism has become a symbolic fight arena. PKI as victims or as perpetrators of the massacre into a debate that continues to this day. The assumption has implications on the meaning of \\\\"communism as an ideology\\\\" in Indonesia. That to this day is still a scourge of communism for most of society is a reality. Although Suharto has fallen, the effort to preserve the anti-communist discourse into a phenomenon in Indonesia. This research study focuses on how Matan Magazine in East Java Magazine seeks to preserve the anti-communist discourse. The goal is to get the power to produce and show the view of the world's most recognized, most assumed to be true, which has legitimacy. Symbolic preservation efforts on the anti-communist discourse conducted with meconaisance strategy, namely eufimisasi, sensorisasi and implicature. In addition, Matan shows some old wells in an effort to preserve the discourse. Through the method of critical discourse analysis, this study showed that up to now the Muhammadiyah Islamic organization which active in reproducing the anti-communist discourse in Indonesia. This is done through images and written narrative in which the magazine wanted to instill a spirit of cruelty, crime and other things are bad on the PKI or communism. In addition to writing narrative and productive sites in reproducing discourse, there are still many characters that way figures has not shifted at all on the hegemony of the regime. Way of thinking that tends to stagnate on the anti-communist discourse can be correlated with the idea of the purification in Muhammadiyah. Keywords: Symbolic efforts, anti-Communist Discourse, Matan
Kata Kunci : Upaya Simbolik, Wacana anti-Komunis, Matan; Symbolic efforts, anti-Communist Discourse, Matan