TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PAPAN PERINGATAN PADA SARANA PUBLIK DI KOTA MELBOURNE

FRANSISCUS LAMBUT, Prof. I Dewa Putu Wijana, SU., MA.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Linguistik

Penelitian pragmatik ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, bentuk, dan fungsi dari tindak tutur ilokusi dalam papan peringatan pada sarana publik di kota Melbourne, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah papan peringatan yang ada di sarana publik atau fasilitas umum di kota Melbourne. Sedangkan yang menjadi data-datanya adalah tuturan-tuturan yang ditemukan dalam papan peringatan tersebut. Sebagai hasil penelitian ini, ditemukan tiga jenis tindak tutur ilokusi, yakni representatif, direktif, dan fatis. Terdapat dua bentuk kalimatnya, yakni deklaratif dan imperatif. Masing-masing bentuk kalimat tersebut terbagi lagi atas deklaratif positif dan deklaratif negatif, imperatif positif dan imperatif negatif. Dari data-data tindak tutur ilokusi itu pula, ditemukan enam fungsi, yakni (1) meminta, (2) menyarankan, (3) memerintahkan, (4) melarang, (5) menerangkan, dan (6) memperingatkan. Fungsi-fungsi ini dihubungkan dengan bentuk kalimat tindak tutur ilokusi ini, sehingga ditemukan dua strategi penutur dalam menyampaikan tuturannya, yakni sebagai tindak tutur langsung dan tindak tutur tak langsung. Tindak tutur ilokusi ini dipengaruhi oleh delapan faktor, yakni (1) latar yang terdiri atas latar tempat dan waktu, (2) peserta tutur yang terdiri atas penutur dan lawan tutur, (3) maksud dan tujuan tutur, (4) tindak, (5) kunci, (6) sarana tutur, (7) norma dan (8) genre.

The aim of this pragmatic study is to describe the types, the forms, the functions, and the affecting factors of the illocutionary acts on the notice boards in the public facilities of the city of Melbourne. The method of the study is qualitative-descriptive. As the objects of the study are the notice boards in the public facilities of the city of Melbourne. As the data of the study are the illocutionary acts which can be found on the boards. As the result, there are three types of illocutionary acts, i.e.: representatives, directives, and phatic. There are two forms of the sentences, i.e.: declarative and imperative. Each of the forms is divided into two, i.e.: positive declarative and negative declarative, positive imperative and negative imperatif. Also from the data of the illocutionary acts, there are six functions, i.e.: (1) to request, (2) to suggest, (3) to order, (4) to prohibit, (5) to explain, and (6) to warn. The functions are being related with the form of the sentences, so there are two strategies of the speaker in uttering the uttterances, they are as direct speech acts and indirect speech acts. The illocutionary acts are affected by eight factors, i.e.: (1) setting (locus and time), (2) participants (speaker and hearer), (3) end (intentions and goals), (4) acts, (5) keys, (6) instrumentalities, (7) norms, (8) genre.

Kata Kunci : pragmatik, tindak tutur, tindak tutur ilokusi, papan peringatan