Laporkan Masalah

KEMUNCULAN INDUSTRI FASHION MUSLIM INDONESIA DALAM RANTAI NILAI GLOBAL: STUDI KASUS CV. GALERI BATIK DIAN PELANGI, CV. KARYA JENAHARA, DAN CV. MIRANDA MODA INDONESIA

GLADIES RIYANA P, Dr. Maharani Hapsari, MA.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Industri fashion Muslim merupakan sub-sektor industri kreatif yang menarik untuk dikaji di Indonesia. Pertama, industri fashion Muslim yang termasuk dalam industri kreatif memerlukan input berupa sumber daya kreatif dan nilai budaya dimana kedua input ini tersedia banyak di Indonesia. Kedua, industri fashion Muslim mampu meningkatkan pendapatan Negara dari sektor non-migas. Ketiga, industri fashion Muslim di sektor kreatif ini umumnya didominasi oleh industri berskala kecil dan menengah yang dapat dijadikan benteng sektor ekonomi dalam menghadapi kemungkinan ancaman krisis. Ketika pasar fashion global terbuka luas dan menyediakan banyak kesempatan untuk perusahaan-perusahaan fashion Muslim Indonesia, di saat yang sama perusahaan-perusahaan ini diharuskan memiliki daya saing untuk berkompetisi dengan industri serupa dari Negara lain. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa rantai nilai industri fashion Muslim Indonesia, dan bagaimana ‘nilai’ penting untuk berada disetiap tahapan rantai tersebut. Pembahasan akan difokuskan pada identifikasi tentang bagaimana ‘nilai’ ditambahkan di sepanjang rantai dan bagaimana nilai tambah ini mampu meningkatkan daya saing fashion Muslim Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus terhadap tiga (3) perusahaan fashion Muslim Indonesia berskala UKM. Perusahaan-perusahaan ini telah melakukan internasionalisasi pada bisnisnya dan mampu meraih pasar di Negara lain. Data di dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder melalui studi literatur dan analisis dokumen-dokumen, serta data primer yang didapat dari sumber yang terpercaya dan relevan, serta dengan melakukan studi lapangan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa potensi terbesar industri fashion Muslim di Indonesia terletak pada kekayaan warisan budaya yang telah hadir selama puluhan dekade. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai nilai tambah bagi industri dalam menciptakan produk fashion Muslim yang unik dan berbeda. Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa proses penambahan nilai yang terbesar terletak pada tahapan kreasi (input). Selain tahap kreasi, tahapan komersialisasi juga penting dalam upaya internasionalisasi industri ini. Metode seperti branding membantu perusahaanperusahaan fashion Muslim Indonesia untuk berekspansi ke Negara lain. Kegiatankegiatan komersialisasi ini pada umumnya dilakukan atas kerjasama pemerintah dan swasta. Kegiatan tahunan seperti Jakarta Fashion Week telah berkontribusi dalam membawa sejumlah calon buyer yang potensial dari banyak Negara. Keywords: Indonesia, Daya Saing, Rantai Nilai Global, Fashion, Fashion Muslim, Industri Kreatif, Nilai Tambah, Internasionalisasi

Moslem fashion industry is a sub-sector of creative industry in Indonesia in which being attractive to be studied further. First, Moslem fashion industry which categorized as a creative industry needs input such as creative resources and cultural heritage that are available abundantly in Indonesia. Second, Moslem fashion industry is capable to increase country’s revenue from the non-oil and gas sector. Third, Moslem fashion industry in the creative sector is dominated by small and medium enterprises which can be a strong fortress for Indonesia’s economy when facing the possibility of economic crisis’ threat. Whilst global fashion market are very huge and offer a lot of opportunities for the Indonesian Moslem fashion companies, these companies are required to have a competitiveness in order to compete with similar industry from other countries. This study aimed at analyzing on Indonesian Moslem fashion industry’s value chain, and how values are important in each stages of the chain. The discussion focused on the identification on how values are added along the chain and how do the added values increasing Indonesian Moslem fashion’s competitiveness. The study was conducted by using a qualitative approach through a case study on three (3) SME-scaled Indonesian Moslem fashion companies that have been internationalizing their business and reach customers in other countries. Data from this study consisted of secondary data through literature study and analysis of documents and primary data obtained from resource person who are relevant and reliable as well as through field research. The results of this study indicate that the greatest potential of Moslem fashion industry lies on the richness of the cultural heritage which has been existing for many decades in Indonesia. It can be used as the value added for the industry players in creating a unique and distinct Moslem fashion products. It also explains that the greatest value added of this industry lies on the creation stage (input). Beside creation stage, commercialization stage is also important for internationalizing this industry. Method such as branding helps the Moslem fashion companies to expand their business to the international market. The commercialization activities for this industry usually organized with the collaboration between government and private sector. An Annual event such as Jakarta Fashion Week has been contributing in bringing prospective buyers from many countries. Keywords: Indonesia, Competitiveness, Global Value Chain, Fashion, Moslem Fashion, Creative Industry, Value Added, Internationalization.

Kata Kunci : Daya Saing, Rantai Nilai Global, Fashion, Fashion Muslim, Industri Kreatif, Nilai Tambah, Internasionalisasi; Competitiveness, Global Value Chai


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.