Laporkan Masalah

PENANDA NEGASI BAHASA ARAB DALAM AL-QURÄ€N

RAHMAT HERIONO,SS., Prof. Dr. H. Syamsul Hadi, S.U., M.A

2015 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan penanda negasi yang ada didalam bahasa Arab, mengetahui sejauh mana penggunaan fungsi dan makna konstiten negatif dalam al-Qur’an, dan mengetahui letak penanda negasi dalam kalimat atau klausa Bahasa Arab dalam al-Qur’an. Dari penelitian ini diketahui ada sepuluh penanda negasi Bahasa Arab dalam al- Qur’an. Penanda negasi tersebut adalah (1) Laisa ( 2) ,( ليس ) Lậ, ( 3) ,(لا ) Mậ ( 4) ,(ما ) Lam ( 5) ,( لم ) Lan ( 6) ,( له ) In ( 7) ,( إن ) Kalla ( 8) ,(كلا ) Lata ( 9) ,(لات ) Gairu ( غير ), serta (10) Lammậ ( لمّا ). Dalam hal fungsi dan makna negasi Bahasa Arab dalam al-Qur’an, kesepuluh penanda negasi tersebut mempunyai fungsi dan makna yang sama yaitu menegasikan nomina atau verba yang berada di lingkungan sintaksisnya. Adapun penanda negasi dalam sebuah kalimat atau klausa dalam al-Quran dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, penanda negasi ليس mengalami pengulangan di dalam al-Quran sebanyak 89 kali; 47 kali dalam bentuk dasar dan 42 kali dalam bentuk infleksi. Kedua, penanda negasi لا mengalami pengulangan di dalam al-Quran sebanyak 1728 kali; 812 kali dalam bentuk dasar dan 916 kali dalam bentuk mendapat awalan berupa partikel konjungsi. Ketiga, struktur sintaksis penanda ما dalam al- Quran dapat diklasifikasi dalam tiga kategori: (1) struktur khabar-nya, (2) kelas kata yang dinegasikan (3) yang bermakna inbigha’. Keempat, penanda negasi لم mengalami pengulangan di dalam al-Quran sebanyak 366 kali; 180 kali dalam bentuk dasar dan 186 kali dalam bentuk mendapat. Kelima, penanda negasi له mengalami pengulangan di dalam al-Quran sebanyak 104 kali. Keenam, penanda negasi إن mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan penanda negasi ما . Akan tetapi secara semantis mempunyai cakupan yang lebih luas. Penanda ما merujuk penegasian pada saat kini sedangkan penanda إن lebih luas menegasikan dari masa lalu, kini dan akan datang. Ketujuh, penanda negasi كلا dalam al-Quran banyak berarti ‘mencegah’ atau ‘menghalangi’. Kedelapan, penanda لات bermakna dan beramal seperti penanda laisa. Kesembilan, penanda negasi غير dalam al-Quran terdapat dalam beragam posisi sintaksis sebagai khabar untuk mubtada, khabar kana, isim dan khabar dari inna, maful bih, maful muthlaq, haal, dan dalam posisi majrur oleh harf jar. Kesepuluh, penanda لما secara semantis menegasikan makna sampai pada waktu diungkapkannya suatu kalimat.

This research aims to find out and to reveal negative marker in the Arabic, to know the extent to which the use of function and meaning of negative constituent in the Qur'an, and to find out the location of the marker of negation in Arabic sentences or clauses in al-Qur’an. This study revealed that there (2) Lậ, ( 3) ,(لا ) Mậ ( 4) ,(ما ) Lam ( 5) ,( لم ) Lan ( 6) ,( له ) In 7) ,( إن) ) Kalla ( 8) ,(كلا ) Lata ( 9) ,(لات ) Gairu ( غير ), and (10) Lammậ ( لمّا ). In terms of function and meaning of negation in Arabic al-Qur’an, the tenth of the negation marker has the same functions and meanings of the verb or noun negated in the possible syntactic environment. The negation markers of sentences or clauses in the Quran can be inferred as follows: First, the marker ليس is repeated in the Quran 89 times; 47 times in the basic form and 42 times in the inflected forms. Second, the marker لا is repeated in the Quran 1728 times; 812 times in the basic form and 916 times in the prefixal form in particle conjunctions. Third, syntactic structure of ما in the Quran can be classified into three categories: (1) structure of khabr (2) negated word class and (3) maa that means inbigha’. Fourth, the marker لم is repeated in Quran 366 times; 180 time in its basic form and 186 times in prefixal form. Fifth, the marker له is repeated in Quran 104 kali. Sixth, the marker إن has the syntactic behaviour that equal to the marker ما , and yet it has wider coverage in semantic aspect. The marker ما refers to negate present things while the marker إن is wider than ما semantically by negating things in past, present and future. Seventh, The marker كلا in Quran mostly means ‘to prevent something’. Eighth, The marker لات means like ليس means and both of them have the same syntactic behavior. Ninth, the marker غير in Quran takes place in various syntactic position: as khabr or mubtada, khabr kana, isim and khabr of inna, maful bih, haal, and majrur bi harf al-jarr. Tenth, the marker لما semantically negated thing until the time of expressing sentences

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.