ARAHAN PENATAAN JALUR PEDESTRIAN KAWASAN NOL KILOMETER KOTA MAKASSAR: Obyek studi Penggal jalan Ahmad Yani, kota Makassar
HASMUNIR, ST, Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M. Eng., Ph.D.
2015 | Tesis | S2 Desain Kawasan BinaanPerkembangan terakhir Kota Makassar telah bergeser ke arah timur dan utara kota, yang mengakibatkan kawasan Nol Kilometer kota Makassar menjadi sebuah kawasan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perkantoran dan komersial di samping itu juga sebagai kawasan tujuan wisata oleh sebagian turis dikarenakan terdapat beberapa bangunan heritage peninggalan jaman Kolonial antara lain bangunan Kantor Walikota Makassar, Benteng Fort Rotterdam dan Gedung Societet de Harmony. Area penelitian adalah ruang jalur pedestrian sebagai variabel utama, serta keterkaitan dengan setting fisik, aktifitas dan pelaku, serta kecenderungan ataupun fenomena yang terjadi di jalur pedestrian di kawasan penggal jalan Ahmad Yani Kota Makassar. Analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan secara kuantitatif, untuk kemudian dianalisis, dibahas, disimpulkan dan dibuat arahan terhadap penataan jalur pedestrian penggal jalan Ahmad Yani. Proses untuk menghasilkan data, berupa langkah-langkah yang dilakukan antara lain : mengamati perubahan pola aktivitas dengan membuat Place Centered Map dan Time Budget Method, serta wawancara bebas untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan tiap pengguna. Dari hasil pengamatan di lapangan, jalur pedestrian sebagai fasilitas pejalan kaki ditempati oleh parkir kendaraan dan PKL yang menyebabkan pejalan kaki cenderung menghindar dan terpaksa berjalan dan beraktivitas di badan jalan. Dan juga ditemukan bahwa kondisi penataan jalur pedestrian pada kawasan ini kurang optimal dan tidak komprehensif, sehingga dibutuhkan penataan kembali terhadap jalur pedestrian. Penataan kembali dengan mengurangi setting fisik yang berlaku, meningkatkan, melengkapi dan menambahkan elemen fisik perancangan kota sehingga kenyamanan, kemanan dan kemudahan aksesibilitas pengguna dalam melakukan kegiatan dapat terpenuhi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diwujudkan pada arahan penataan jalur pedestrian sebagai jalur pejalan kaki yang ditinjau dari jenis kegiatan dan interaksi antara pengguna ruang jalur pedestrian dengan setting fisik yang dapat menyediakan elemen dan ruang bagi pejalan kaki untuk beraktivitas dengan aman dan nyaman. Sehingga arahan ini tidak saja dikaitkan dengan kondisi fisiknya saja melainkan juga dapat mewadahi aktivitas lain seperti parkir kendaraan dan PKL. Diharapkan dengan adanya arahan tersebut dapat menjadi dasar untuk memberikan saran kepada pihak terkait yaitu bagi Pemerintah Kota, Arsitek dan Perencana Kota serta Peneliti di dalam nantinya berupaya bagaimana menghidupkan kembali kawasan jalan Ahmad Yani, Kota Makassar. Kata kunci : Jalur Pedestrian, Setting Fisik, Setting Aktivitas
The shifting tendency of Makassar’s recent development towards its eastern and northern city-part has given much impact to the land usage of the city’s Zero Kilometer district. The district is now utilized to accomodate strategic roles which are mainly cored in Govermental functions as well as those in business, commercial and tourism. Related to tourism sector, the rapid growing of the number of tourists and visitors annualy is entirely butressed by its Colonial heritage which among them are the Capitol City building of Makassar, the Fort Rotterdam and the civic cultural center, Societet de Harmony. The research focuses on the Ahmad Yani pedestrian ways system in Makassar’s Zero Kilometer district, acting as the main research variable that covers the physical urban setting, activities, street’s users, and the changing tendency occured. The research method is conducted by primarly performing a quantitative description in order to summarize an urban design guidelines wellsuited to Ahmad Yani area. The research process includes observation phases based on Place Centered Map theory and Time Budget Method, and an independent interview to gather any information related to the users’ needs. Based on the field observation, the Ahmad Yani pedestrian ways is now utilized to accomodate the street vendors and parking activities, causing the accessbility of the local pedestrians as well as the other kinds of street activities becomes much decreased. The unexpected changing over the pedestrian ways’ utilization shows an uneffective and uncomprehensive planning that requires an immediate solution. Re-arrangement of the corridor urban setting could be emerged by eliminating its physical setting and implementing necessary urban elements that guarantee the public convenience and safety. The research results are concluded into one pedestrian ways’ design guidelines with some considerations as the bases, which are the activities types of the street users as well as the interaction between each activities with its physical setting. Therefore, the guidelines could serve as an effective solution which is not only oriented to meet the pedestrians’ needs, but also those of the street vendors and the public parking. The design guidelines is also expected to be the best model suggested and offered to the local authorities, city planner and architects in order to create a more revitalized Ahmad Yani’s corridor that contributes to the betterment of the Makassar’s city environment and its livinghood. Keywords: pedestrian ways, physical setting, activities setting
Kata Kunci : Jalur Pedestrian, Setting Fisik, Setting Aktivitas; pedestrian ways, physical setting, activities setting