WAKTU ALIR, KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK MORTAR SEBAGAI BAHAN GRAUT UNTUK AGREGAT HALUS GRADASI KASAR DENGAN BAHAN TAMBAH GULA PASIR
VIKA SURYANI, Prof. Ir. Iman Satyarno, M.E., Ph.D
2014 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPILGrouting merupakan proses pengisian material pada suatu rongga beton. Terkadang pada saat proses pemompaan grautuntuk mengisi materialmengalami kendala baik karena komposisi campuran tidak tepat ataupun karena telah mengalami pengerasan dengan cepat. Masalah pengerasan dengan cepat dapat diatasi dengan bahan tambah yang bersifat menunda pengerasandalam hal ini digunakan bahan lokal yaitu gula pasir dari Pabrik Gula Madukismo. Untuk mengetahui kemampuan mengalirgraut dilakukan pengujian dengan menggunakan metode corong alir. Persyaratan waktu alir optimum sesuai ASTM 939 atau SNI 03-6808-2002 adalahkurang dari 35 detik. Penelitian ini diawali dengan pengujian pendahulan sifat bahan dasar campuran mortar dan pengujian waktu alir graut pasta untuk menentukan jenis semen yang digunakan. Pada pengujian graut pasta menggunakan tiga merek semen dengan fas 0,40; 0,45; 0,50; 0,55; 0,60; 0,65; dan 0,70. Dalam penelitian graut mortar agregat halus yang digunakan adalah pasir dengan gradasikasar.Komposisi campuran grautmortar dilakukan dengan variasi komposisi perbandingan volume semen : pasir adalah1:0,5; 1:1; 1:1,5; 1:2. Sebagai bahan tambah dalam campuran graut pasta maupun graut mortar adalah gula pasir.Kadar gula pasir yang ditambahkan ke dalam campuran sebesar graut pasta maupun graut mortar 0,20% dari berat semen. Pengujian uji alir dilakukan dengan jeda 30 menit untuk mengetahui kemampuan mengalir pada campuran graut pasta dan graut mortar. Kemudian setelah campuran tidak dapat memenuhi persayaratan uji alir selanjutnya campuran tersebut dibuat benda uji untuk dilakukan pengujian kuat tekan pada umur 7, 28 dan 90 hari serta kuat tarik pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan tentangpengaruh gula pasir terhadap waktu alir, kuat tekan dan kuat tarik campuran graut pasta maupun graut mortar. Waktu alir campuran graut pasta dan graut mortar dengan bahan tambah gula pasir menjadi lebih cepat dibanding dengan waktu alir graut pasta dan graut mortar tanpa gula pasir. Dengan bahan tambah gula pasir, graut pasta masih dapat mengalir hingga menit 240 pada Semen Gresik dengan fas 0,50 sedangkan graut mortar dapat mengalir hingga 120 menit pada perbandingan 1 : 0,50 dan fas 0,55.Efek perlambatan pengerasan pada gula pasir menyebabkan kuat tekan graut mortar pada umur 7 hari, 28 hari dan 90 hari mengalami penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 62,43% dari kuat tekan graut mortar tanpa bahan tambah gula pasir. Sedangkan untuk kuat tariknya dapat mengalami penurunan rata-rata hingga 90,34%. Kuat tekan yang dihasilkan graut mortar dengan bahan tambah gula pasir kecil berkisar 20,10 MPasehingga cocok digunakan untuk pekerjaanyang tidak membutuhkan kekuatan tinggi seperti perbaikan tanah.
Grouting is a process of filling additional material into a concrete cracks or void. The filling process is not an easy matter, certain obstacles are possibly experienced due to imprecise material composition or rapid hardening of the grout material itself. Rapid hardening problem can be minimized by adding special materials that can reduce the speed of hardening of grout. This research was using cane sugar produced in a local sugar factory (Pabrik Gula Madukismo). An experiment using flow cone method was conducted to obtain grout material fluidity. The optimum efflux time based on ASTM 939 or Indonesian SNI 03-6808-2002 is 35 seconds. The research was begun by conducting a preliminary experiment to obtain the natural characteristic of the composing material, then conducting efflux time test to obtain which type of cement is optimum. The test was conducted using 3 type of cement from different local factory with different water-cement ratio starting from 0,40; 0.45; 0,50; 0,55; 0,60; 0,65 and 0,70. Varies ratio of between the volume of cement and sand (1:0,5; 1:1; 1:1,5; and 1:2) were used during the test. Cane sugar was added as much as 0,20% of the amount of cement. Efflux time tests with 30 minutes time interval were conducted to obtain fluidity of paste grout and mortar grout material. Another test to obtain the compression strength of the grout material conducted the next 7, 28 and 90 days after efflux time test and to obtain the tensile strength 28 days after efflux time test. The result showed us about the influence of additional cane sugar on paste grout and mortar grout toward efflux time . The efflux time of paste grout and mortar grout with additional cane sugar was faster compared to the efflux time of paste grout and mortar grout without additional cane sugar.The efflux time of Semen Gresikpaste grout with water-cement ratio of 0,50 is 240 minutes and the efflux time of mortar grout with ratio of cement and sand 1 : 0,5 and water-cement ratio at 120 minutes. The hardening time of grout was lengthened, this condition causing the compression strength of grout itselfdecreased by 62,43% at the age of 7,28 and 90 days compared to mortar grout without additional cane sugar. The tension strength was also decreased by 90,34%. Compression strength of the sample was around 20,10 MPa, this mortar grout is suitable for works which need low strength such as soil improvement works.
Kata Kunci : corong alir,grautmortar,graut pasta,gula pasir