STUDI MONITORING GEOKIMIA FLUIDA SEBAGAI RESPON DARI PRODUKSI, LAPANGAN PANAS BUMI LAHENDONG, SULAWESI UTARA

BETZY NELLA R, Dr. Agung Harijoko, S.T., M.Eng.

2014 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Lapangan Panas Bumi Lahendong terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang terbagi menjadi dua blok reservoar yaitu Blok Lahendong-Linau dan Blok Lengkoan, telah memproduksi listrik dari energi panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 60 MWe. Selama proses eksploitasi dan produksi energi tersebut terdapat respon yang berupa perubahan karakteristik fluida. Perubahan tersebut dapat dilihat dari berubahnya konsentrasi kimia fluida panas bumi. Pada data kimia fluida terdapat perubahan-perubahan di beberapa unsur kimia fluida. Kemudian dari data tersebut dilakukan beberapa macam analisis seperti geothermometer, diagram trilinier, diagram Schoeller dan mixing model. Berdasarkan analisis geothermometer, Blok Lengkoan mengalami penurunan suhu sedangkan Blok Lahendong-Linau cenderung stabil bahkan meningkat. Hal ini mengindikasikan adanya proses yang terjadi dalam reservoar. Proses yang merubah suhu reservoar tersebut tercermin dari diagram trilinier Cl-SO4-HCO3 dan grafik mixing model. Pada kedua analisis tersebut menunjukkan bahwa pada Lapangan Panas Bumi Lahendong reservoar mengalami pencampuran dengan steam heated waters sebagai respon dari adanya produksi yang mengakibatkan suhu di reservoar menjadi turun.

Lahendong Geothermal Field is located in Minahasa district, North Sulawesi, which has two reservoir blocks named Lahendong-Linau Block and Lengkoan Block, has been producing electricity from geothermal energy with 60 MWe installed capacity. During the production and exploitation processes, there is a response in the form of fluid characteristics changes. These changes can be seen from the geothermal fluid chemistry changes. In the fluid chemical data there are some changes in chemical elements of fluid. These data will be analyzed using geothermometer, ternary plots, Schoeller diagram and mixing model. Based on the geothermometer analysis, Lengkoan Block has decreased in temperature while Lahendong-Linau Block tends to be stable and even increased. This indicates some processes that occur in the reservoir. The processes that change the reservoir temperature reflected in ternary plot Cl-SO4-HCO3 and mixing model graphic. Both of those analyses show that Lahendong Geothermal Field experienced mixing with steam-heated waters as a response of production that cause decreasing of the temperature.

Kata Kunci : Lapangan Panas Bumi Lahendong, geokimia, monitoring, perubahan karakteristik