PERILAKU SAMBUNGAN BALOK KOLOM EKSTERIOR TIPE “┌ †TANPA DAN DENGAN BEKISTING BATATON
ABDUL AZIZ, Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono
2015 | Tesis | S2 Teknik SipilSambungan balok-kolom merupakan bagian struktur pracetak yang sangat penting dalam mentransfer gaya dan berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antar elemen pracetak yang disambung. Penempatan dan kekuatan sambungan perlu direncanakan dengan baik sehingga kehadirannya tidak menyebabkan keruntuhan prematur pada struktur (Nurjaman, 2000 dalam Niken). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sambungan balok-kolom eksterior tipe siku dengan bekisting bataton yang merupakan golongan pracetak dapat dipergunakan untuk gedung dua lantai, dengan parameter beban yield, peak, dan failure; kekakuan dan reduksi kekakuan titik kumpul; daktilitas; serta disipasi energi. Penelitian terhadap perilaku sambungan balok kolom eksterior tipe siku mengacu pada ACI T1.1-01, dimana dilakukan pengujian secara eksperimental untuk mengetahui karakteristik sambungan balok kolom eksterior beton bataton dengan mensimulasikan beban gempa berupa pembebanan siklik disertai pembebanan statik pada kolom. Benda uji yang digunakan adalah satu buah benda uji sambungan balok-kolom beton bataton (JB) dan satu buah benda uji sambungan balok-kolom beton monolit (JM), dengan penulangan yang sama, yaitu 2D13 untuk tulangan negatif balok dan 2D13 untuk tulangan positif balok, dengan sengkang P6-150. Penulangan untuk kolom menggunakan tulangan 8D13, dengan sengkang P8-150. Benda uji sambungan balok kolom beton bataton menggunakan bataton balok 290x140 dan bataton kolom 290x290. Hasil penelitian menunjukkan kekakuan elastis benda uji beton bataton hanya lebih rendah 2% dibandingkan dengan kekakuan elastis benda uji beton monolit. Hal ini ditunjukkan pada kekakuan elastis benda uji beton bataton sebesar 1,717 kN/mm, sedangkan benda uji beton monolit sebesar 1,752 kN/mm. Pola keretakan yang terjadi pada kedua benda uji adalah kombinasi retak lentur dan geser. Kata kunci: sambungan, balok, kolom, bataton.
Beam-column joint is part of precast structures are very important in transferring force and energy dissipation behaves as a liaison between the precast elements are connected. Placement and strength of the joint needs to be well planned so that its presence does not cause premature collapse of the structure (Nurjaman, 2000 in Niken). The purpose of this research was to determine whether the exterior beamcolumn joint elbow type with hollow block formwork which is a class of precast can be used for the building of two floors, with parameters yield load, peak, and failure; stiffness and stiffness reduction rallying point; ductility; and energy dissipation. Research on the behavior of exterior beam-column joint elbow type refers to ACI T1.1-01, where experimentally tested to determine the characteristics of the exterior beam-column joint with hollow block concrete by simulating earthquake loads a cyclic loading with static loading on the column. Specimens used was a thing of the beam-column joint test hollow block concrete (JB) and one of the things the beam-column joint test monolith concrete (JM), with the same flexural reinforcement, which was 2D13 for upper and lower reinforcement and P6-150 links. The column was reinforced axially using 8D13 and laterally using of P8- 150. The beam-column joint hollow block concrete specimens using beams hollow block 290x140 and columns hollow block 290x290. The results showed the elastic stiffness of hollow block concrete specimen only 2% lower than the elastic stiffness of the monolith concrete specimen. This is shown on the elastic stiffness of hollow block concrete specimen was 1,717 kN / mm, while the monolithic concrete specimen was 1.752 kN / mm. The pattern of cracks that occurred in the both specimen is a combination of bending and shear cracks. Keywords: joint, beams, columns, hollow block
Kata Kunci : sambungan, balok, kolom, bataton; joint, beams, columns, hollow block