ANALISIS PERILAKU E-PARTICIPATION MASYARAKAT TERHADAP E-GOVERNMENT BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

JOKO SANTOSO, Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D. ; Adhistya Erna Permanasari, S.T., M.T., Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Penerapan e-government tidak semata penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola pemerintahan. Penerapan e-government dalam konstruk interaksi antara pemerintah dan warga Negara (G2C) mempunyai tujuan yang lebih luas yaitu pemberdayaan proses demokrasi masyarakat. Salah satu indikator demokrasi dalam konsep e-government adalah e-participation. Penelitian ini meneliti bagaimana perilaku e-participation masyarakat melalui niat, sikap, lingkungan (norma subjektif dan kontrol perilaku) untuk mengetahui kemudahan dan hambatan masyarakat Kota Yogyakarta dalam berpartisipasi secara elektronik. Theory of Planned Behavior (TPB) digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku dalam e-participation di masyarakat. Penelitian ini dilakuan dengan menganalisis hasil kuesioner yang terkumpul sebanyak 149 dari responden masyarakat Kota Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah stuctured equation modelling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS) menggunakan software Smart PLS.2.0. Penelitian menggunakan lima variabel dan lima hipotesis. Hasil penelitian membuktikan dua dari lima hipotesis terbukti. Niat masyarakat melakukan e-participation tidak berpengaruh terhadap perilaku e-participation. Sikap masyarakat terhadap e-participation cenderung masih negatif. Niat masyarakat untuk melakukan e-participation hanya didukung oleh norma subyektif dan kontrol keperilakuan. Sedangkan kontrol keperilakuan tidak berpengaruh positif terhadap perilaku e-participation. Penerapan e-government mempunyai berpengaruh positif terhadap proses demokrasi, karena e-government menjadikan proses demokrasi menjadi lebih variatif dan inovatif dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Tetapi pemanfaatan teknologi bukan merupakan satu-satunya faktor pendukung kemajuan proses demokrasi. Faktor yang Faktor yang tidak kalah penting yaitu kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan faktor lingkungan (dari luar individu).

The implementation of e-government is not simply the application of information and communication technology in governance. The implementation of e-government in the construct of interaction between government and citizens (G2C) has a broader goal is the empowerment of the people of the democratic process. One indicator of democracy in the concept of e-government is e-participation. This study examines how the behavior of e-participation through intention, attitude, environment (subjective norm and behavioral control) to determine the ease of Yogyakarta City and community barriers in participating electronically. Theory of Planned Behavior (TPB) is used to analyze the factors that influence the behavior of e-participation in the community. This study employed 149 questionnaires what were collected from respondents as the city of Yogyakarta. The analytical method used was stuctural equation modeling (SEM) method Partial Least Square (PLS) using the software Smart PLS.2.0. The study implied five variables and five hypotheses. Research shows two of the five hypotheses proved. Intention of e-participation society do not affect the behavior of e-participation. Attitudes towards e-participation can be still negative. People intent to do e-participation is supported by subjective norms and behavioral control. Whereas behavioral control is not a positive influence on the behavior of e-participation. The implementation of e-government has a positive effect on the democratic process, by creating its process more varied and innovative use of information technology and communications. But the use of technology is not the only factor supporting the progress of the democratic process.

Kata Kunci : E-Government, E-Participation, E-Demokrasi, Theory of Planned Behavior