IDENTIFIKASI SISTEM PANASBUMI DAERAH PROSPEK PANASBUMI SIPOHOLON SUMATERA UTARA BERDASARKAN PEMODELAN 2D DATA MAGNETOTELURIK

PRAMADATU PRAMUMIJOYO, Eddy Hartantyo, S.Si., M.Si.

2014 | Skripsi | GEOFISIKA

Salah satu daerah prospek panasbumi di Pulau Sumatera adalah daerah panasbumi Sipoholon yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Daerah prospek panasbumi Sipoholon berada pada sebelah timur zona graben dengan sesar Sipoholon yang merupakan batas timur dari graben. Sesar Sipoholon masih termasuk bagian dari Sumatran Fault System. Sesar ini berarah barat laut-tenggara dan merupakan struktur utama yang berperan sebagai jalur keluarnya beberapa manifestasi panasbumi berupa mata air panas pada sistem panasbumi daerah ini. Untuk mengidentifikasi sistem panasbumi daerah prospek panasbumi Sipoholon, dilakukan pengukuran menggunakan metode magnetotelutrik (MT). Pada penelitian ini digunakan 9 titik pengukuran MT dengan 2 lintasan yang saling berpotongan, yaitu lintasan 3 yang berarah barat daya-timur laut dan lintasan 9 yang berarah barat laut-tenggara. Data lapangan berupa time series diolah sehingga menghasilkan kurva tahanan jenis semu dan fase terhadap frekuensi. Pengolahan lebih lanjut dilakukan dengan smoothing, static shift, sampai dengan inversi, sehingga diperoleh model tahanan jenis 2D. Berdasarkan hasil pemodelan tahanan jenis 2D, diperoleh nilai tahanan jenis rendah (lebih kecil dari/sama dengan 35 ohm-m) yang diidentifikasi sebagai cap rock dengan kedalaman 50 - 300 m dari permukaan dan memiliki ketebalan rata-rata 1500 m. Untuk nilai tahanan jenis sedang (36 - 136 ohm-m), diidentifikasi sebagai reservoir dengan top reservoir berada pada kedalaman 800 - 1900 m dari permukaan. Untuk batuan yang diduga sebagai sumber panas (heat source), memiliki nilai tahanan jenis tinggi (lebih besar dari/sama dengan 800 ohm-m), yang ditemukan pada kedalaman 3500 m dari permukaan pada bagian puncaknya.

One of the geothermal prospect areas in Sumatera is Sipoholon geothermal area which is located on North Tapanuli, North Sumatera. Sipoholon geothermal prospect area is located in the east of graben with Sipoholon fault, which is the eastern boundary of the graben and the part of Sumatran Fault System. This fault had trend oriented north west-south east which is the main structure that acts as a discharge path geothermal manifestations such as hot springs at this geothermal system. To identify this Sipoholon geothermal system, magnetotelluric (MT) method was measured. Nine MT soundings with 2 line intersecting each others were used in this experiment, there were line 3 that had trend which was oriented south west-north east and line 9 that had trend which was oriented north west-south east. Time series of field data was processed to produce a curve of apparent resistivity and phase against frequency. Further processing was done by smoothing, static shift, and inversion in order to obtain 2D resistivity model. Based on the result of the 2D resistivity modelling, the low resistivity zone (less than or equal to 35 ohm-m) identified to a cap rock which has depth 50 - 300 m from the surface and has an average thickness of 1500 m. While it reached the middle apparent resistivity zone (36 - 136 ohm-m), it was identified to a reservoir which has the depth of top reservoir 800 - 1900 m from the surface. However, it was estimated to the heat source when it approached high resistivity value (more than or equal to 800 ohm-m), and the peak was shown at the depth 3500 m from the surface.

Kata Kunci : MT, Sipoholon, 2D resistivity model, cap rock, top reservoir, heat source