Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR BERKEMBANGNYA PERMAINAN CATUR SHOGI PADA PERIODE 1603-1898

M SATRIA BGS WIBOWO, Stedi Wardoyo, S.S., M.A; Yayan Suyana, S.S.,M.A; Sri Pangastoeti, S.S., M.Hum.

2014 | Skripsi | SASTRA JEPANG

FAKTOR-FAKTOR BERKEMBANGNYA PERMAINAN CATUR SHOGI PADA PERIODE 1603-1898 Skripsi ini membahas tentang perkembangan catur shogi di Jepang. Pada zaman Heian (794-1185), permainan shogi mulai digemari oleh kalangan bangsawan. Saat zaman Kamakura (1185-1333), kalangan samurai turut menggemari permainan ini. Pada zaman Edo, shogi telah menjadi hiburan utama masyarakat Jepang saat itu. Berkat usaha dari keluarga shogi, permainan shogi bisa dikenal di seluruh Jepang. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung penyebaran permainan shogi di Jepang, terutama pada periode 1603-1898. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penulisan sejarah yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan sumber, yang dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan buku-buku sejarah yang berhubungan dengan tema penelitian. Dilanjutkan tahap kedua, yaitu seleksi sumber. Sumber sejarah yang terkumpul kemudian diseleksi berdasarkan otensitas dan kredibilitasnya. Setelah itu, dilanjutkan tahap ketiga, yaitu melakukan interpretasi berdasarkan sumber-sumber yang telah diseleksi. Kemudian langkah terakhir, yaitu tahap keempat adalah penyajian interpretasi tersebut dalam bentuk tulisan sejarah. Sumber-sumber sejarah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagian besar berasal dari buku-buku sejarah shogi yang berbahasa Jepang. Selain itu, penulis juga menggunakan teori permainan yang dikemukakan oleh Huizinga dalam buku homo ludens untuk memperkuat alasan masyarakat untuk bermain shogi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa, berkembangnya permainan shogi di Jepang berkat adanya 5 hal, yaitu adanya sponsor, berupa keterlibatan pemerintahan Tokugawa dengan menyelenggarakan pertandingan shogi di istana, menyatukan peraturan shogi oleh keluarga shogi, pembentukan meijin dan tingkatan kemampuan bermain, peran media berupa bukubuku yang berhubungan dengan shogi, dan partisipasi masyarakat dalam menyebarkan permainan shogi.

GROWING FACTORS OF JAPANESE CHESS (SHOGI) IN THE PERIOD 1603-1898 This final project discusses about shogi, popular board game from Japan. At a Heian period (794-1185), shogi was played by royal family. In Kamakura period (1185-1333), samurai class is also played this game. During Edo period, shogi become one of the popular game in Japanese peoples. The man who popularize shogi is shogi family. The objective of the study is to examine factors of spread shogi in Japan at 1603-1898. In the writing of this final project, the writer used four steps of historical writing method. First, resources gathering, in this step the writer gathered historical resources that have relationship with theme. Second, resources selection, in this step the writer selected gathered resources based on authenticity and credibility. Third, the writer made interpretation based on selected resources. And fourth, the writer wrote that interpretation. Resources used in this final project found from shogi book with Japanese languange. The writer also used a playing theory from John Huizinga in Homo ludens to know why people likes to play a game. Finally, the writer concludes that, there are five reason why shogi can spread in Japan. First, Tokugawa Families as a Japan government stake holder at that time, held shogi tournament in Edo castle. Second, rule of shogi is united by shogi family. Third, established meijin titles of honor, the highest rank position in shogi, and estabilished dan level. Fourth, published shogi books. Last, participation of community to spread shogi.

Kata Kunci : shogi, keluarga shogi, zaman Edo


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.