Perilaku Petani Miskin Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Lahan Sawah dan Lahan Kering Daerah Istimewa Yogyakarta
S. DJUNI PRIHATIN, DRS.,M.SI., Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S.
2014 | Disertasi | S3 Penyuluhan dan Komunikasi PembangunanPenelitian disertasi ini bertujuan mengkaji tentang perilaku petani miskin dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipengaruhi oleh faktor modal manusia, lingkungan sosial budaya, lembaga ekonomi dan peran pemerintah secara langsung maupun tidak langsung. Tipe penelitian ini adalah ekplanatif dengan metode survey. Populasi yang diteliti adalah petani penerima beras miskin dengan jumlah sampel 250 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik acak sederhana. Analisis data menggunakan uji analisis jalur . Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa : 1. Terdapat perbedaan perilaku petani miskin dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga miskin baik di lahan sawah dan di lahan kering. 2. Hasil analisis jalur menunjukan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku petani miskin dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga, secara langsung di lahan sawah adalah variabel sikap , motivasi , tata nilai , akses ke Koperasi unit desa , kelompok tani dan peran pamong desa memiliki kontribusi sebesar 50,1%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model sebesar 40,9% . 3. Hasil analisis jalur menunjukan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku petani miskin dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga, secara langsung di lahan kering adalah variabel motivasi, keyakinan diri, interaksi sosial, kelompok tani, lumbung dan peran penyuluh pertanian memiliki kontribusi sebesar 39,8%, sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar model sebesar 60,2%. 4. Faktor yang mempengaruhi perilaku petani miskin dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di lahan sawah yaitu sikap, motivasi, tata nilai, peran pamong desa, akses ke koperasi unit desa dan kelompok tani. Sedangkan yang mempengaruhi perilaku petani dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di lahan kering adalah motivasi, keyakinan diri, interaksi sosial, peran penyuluh pertanian, lumbung pangan dan kelompok tani. Kata kunci : perilaku petani, motivasi, kelompok tani, lahan sawah, lahan kering
This dissertation research aims to examine the behavior of poor farmers in achieving food security of households in the Yogyakarta Special Region, which is influenced by human capital factors, socio-cultural environment, the economy and the role of government agencies directly or indirectly. This type of research is an explanation with a survey method. The population studied was the recipient of poor rice farmers with a sample of 250 respondents, the sampling is done with the technique of simple random. Analysis was using path analysis. The research results obtained show that : 1. There are differences in the behavior of poor farmers in achieving food security of households in both lowland and upland. 2. Results of path analysis showed that the factors influencing the behavior of poor farmers in achieving food security of households, directly in lowland is variable attitudes, motivations, values, access to the village unit cooperatives, farmer groups and the role of village officials have accounted for 50 , 1%, the rest is influenced by other factors outside the model was 40.9%. 3. Results of path analysis showed that the factors influencing the behavior of poor farmers in achieving food security of households live in upland is variable motivation, selfefficacy, social interaction, farmer groups, barns and the role of agricultural extension has a contribution of 39.8% , the rest is influenced by factors outside the model was 60.2%. 4. The factors influencing the behavior of poor farmers in achieving food security of households in lowland, are attitudes, motivations, values, role of village officials, access to village cooperatives and farmer groups. While those affecting the behavior of farmers in achieving food security of poor households in the upland is motivation, selfconfidence, social interaction, the role of agricultural extension, barns and farmer groups. Keywords : farmer behavior, motivation, farmer groups, lowland, upland.
Kata Kunci : perilaku petani, motivasi, kelompok tani, lahan sawah, lahan kering; farmer behavior, motivation, farmer groups, lowland, upland