INTEGRASI POLA OPERASI BENDUNGAN DAN BENDUNG BERBEDA BASIS WAKTU UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI
RIDWAN, Prof. Dr. Ir. Putu Sudira, M.Sc.
2014 | Disertasi | S3 Ilmu Teknik PertanianBendung dan bendungan merupakan komponen artifisial sumberdaya air dibuat oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu, memegang peranan penting dalam pengelolaan banjir dan konservasi termasuk di dalamnya untuk penyediaan air bersih, rekreasi, navigasi, irigasi, dan pembangkit energi listrik. Pengelolaan bendungan harus dilakukan berdasarkan pedoman operasi dan pemeliharaan bendungan beserta waduknya. Kegagalan operasi dapat terjadi karena disebabkan oleh terjadinya perubahan kondisi iklim dan atau meningkatnya kebutuhan debit release guna memenuhi kebutuhan selama suatu siklus operasi tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk menguji konsep integrasi pola operasi bendungan dan bendung berbeda basis waktu untuk memenuhi kebutuhan air irigasi berdasarkan tolok ukur kehandalan (reliability) dan kelentingan (resiliency). Penelitian dilaksanakan dengan enam langkah teknik analisis berkesinambungan mulai dari (1) analisis pengalihragaman hujan-aliran di DAS antara bendung dan bendungan, (2) analisis penelusuran sungai (channel routing), (3) analisis ketesediaan air sungai, (4) analisis kebutuhan air irigasi dan pemeliharaan sungai, (5) analisis keseimbangan waduk (reservoir routing), dan (6) analisis kebutuhan release waduk. Pada tahap akhir penelitian dilakukan uji penerapan pola operasi melalui dua skenario simulasi kondisi curah hujan dan tingkat kebutuhan irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hubungan antara hujan dan debit sungai antara bendung dan bendungan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan linier, (2) waktu konsentrasi (time concentration) antara bendung dan bendungan menentukan saat (waktu) release, (3) pola operasi waduk harian dapat digunakan dengan menggabungkan pola operasi waduk dengan kebijakan kurva aturan (rule curve) dan kebijakan pola operasi standar (standard operation policy), dengan mempertimbangkan ketersediaan air di sungai pada pintu bendung dan elevasi muka air waduk setiap hari. (4) Penerapan pola operasi waduk harian tersebut selama satu siklus operasional dengan kondisi musim normal akan dapat meningkatkan luas areal tanam pada musim gadu periode selanjutnya hingga 160% dengan indeks kehandalan berkisar 0,91-0,95 dan indeks kelentingan berkisar 0,011-0,013, sedangkan jika selama satu siklus operasional terjadi musim kering maka dengan operasional waduk harian bendungan masih dapat melayani 80% luas areal tanam musim rendeng I, 80% luas areal tanam musim rendeng II, dan 60% luas areal tanam musim gadu periode tahun berikutnya dengan indeks kehandalan sebesar 0,98 dan indeks kelentingan sebesar 0,021.
Weir and dam were artificial water resources made for specific purpose which played important role in flood management and concervation, including clean water supply, recreation, navigation, irrigation, and electric power plant. Management of dam and its reservoir should be based on operation and maintenance manual. Operation failure can possibly becaused by climate change or the increase discharge release demand during particular operation cycle. This study aimed to analyze operation system integration between dam and weir with different time base to meet water irrigation demand based on reliability and resiliency. Research was conducted in six sustainable analysis stages: (1) supply analysis on rain-stream distribution in watershed area between weir and dam; (2) channel routing analysis; (3) analysis on river water availability; (4) analysis on irrigation water requirement and river maintenance; (5) analysis on reservoir routing balance; and (6) analysis on reservoir release requirement. In the final stage of research, analysis on operation system application was conducted through 2 scenario of rainfall simulation and irrigation requirement level. Results showed that (1) correlation between rainfall and river stream flow in weir and dam could be expressed in linear equation form, (2) time concentration between weir and dam determined release period, (3) reservoir daily operation system could be applied using combination between dam operation system and rule curve policy and standard operation policy, considering river water availability at weir door and daily water elevation level, (4) reservoir daily operation system application for one operation cycle at normal season condition able to increase supplied planting area during next period dry season to 160% with reliability and resiliency index of 0.91-0.95 and 0.011-0.013, respectively. When dry season occurred during one operation cycle, using reservoir daily operation, reservoir was able to supply 80% planting area of rain season I, 80% planting area of rain season II, and 60% planting area of next year period’s dry season with reliability and resiliency index of 0.98 and 0.021, respectively.
Kata Kunci : Integrasi, pola operasi bendungan, bendung, irigasi