CERMINAN NILAI BUDAYA JEPANG DALAM TINDAKAN TANGGAP BENCANA PASCA BENCANA BESAR DI JEPANG TIMUR MARET 2011
MILKA IVANA HARIYANTO, Wiwik Retno H., S. S., M. Hum.
2014 | Skripsi | SASTRA JEPANGSkripsi ini membahas tentang nilai budaya Jepang yang tercermin dalam tindakan tanggap bencana masyarakat dan pemerintah Jepang pasca terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami (Higashi Nihon Daishinsai), termasuk bencana nuklir Fukushima Daiichi, yang terjadi pada bulan Maret 2011 di Jepang Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik studi pustaka. Berbagai data yang berasal dari buku maupun sumber lain dikumpulkan dan diseleksi berdasarkan keterkaitan dengan tema, lalu disajikan dalam bentuk paragraf. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat empat nilai budaya Jepang yang tercermin dalam tindakan tanggap bencana pasca terjadinya bencana besar di Jepang Timur pada bulan Maret 2011. Nilai yang pertama adalah ganbari, tercermin dalam usaha para pekerja, terutama pekerja di Fukushima, serta masyarakat Jepang yang menjadi relawan. Banyak masyarakat yang menjadi relawan dengan tidak mempedulikan kondisi pasca tempat bencana yang masih tidak stabil. Diberitakan juga secara terus menerus sampai ke media luar bahwa para pekerja yang terkait dengan pengendalian reaktor nuklir tetap berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab mengendalikan reaktor nuklir bahkan setelah terjadinya ledakan. Nilai yang kedua adalah omoiyari yang tercermin dalam mengalirnya bantuan baik dari masyarakat maupun pemerintah Jepang untuk korban bencana. Baik para musisi muda maupun artis pun secara terus menerus menggelar acara pengumpulan dana untuk disumbangkan ke daerah bencana. Nilai ketiga adalah enryo yang tercermin dalam tindakan masyarakat merespon ajakan pemerintah untuk melakukan penghematan energi. Masyarakat mau bekerja sama melakukan penghematan walaupun situasi mereka pun sebenarnya belum stabil. Nilai keempat adalah wa yang tercermin dari kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam melakukan tindakan tanggap bencana untuk pemulihan negara. Kesimpulan yang didapat berdasar hasil penelitian ini adalah bahwa di dalam tindakan tanggap bencana pasca bencana besar serta meledaknya reaktor nuklir bulan Maret 2011 terdapat cerminan nilai budaya Jepang, yaitu ganbari, omoiyari, enryo, dan wa.
This thesis focuses on the cultural values shown in disaster response act by Japanese people and government after the earthquake disaster (Higashi Nihon Daishinsai), including Fukushima Daiichi nuclear disaster, that occurred in March 2011. This research uses decriptive qualitative method and several study on literatures techniques. Many information from books or other sources was gathered and selected based to the relevancy from this theme. Based on analysis that has been done, there are four Japanese cultural values those reflected in disaster response act after the Great East Japan Earthquake in March 2011. The first value is ganbari that was reflected from Japanese workers' effort, especially the workers handling Fukushima nuclear plants, also people's effort by being volunteers and workers. Despite the fact that the location of the disaster was still unstable, many people still participated in volunteering activities. It was also reported even in outside media that the workers working for the nuclear plants dedicated themselves and with their sense of responsibility handled the nuclear plants even after the breakdown happened. The second value is omoiyari that can be seen on the continuous aids and assistances for the victims, given by Japanese people and government. Young musicians and talents also held events one after another to collect money to be donated. The third is enryo that can be seen on Japanese people's response to the government's effort to encourage energy saving. Although the fuel and electricity in their area were still unstable, the people outside the disaster area still properly cooperated with the government's call. The fourth is wa that can be seen on the cooperation in disaster response act done by Japanese people and government for country's reconstruction. In conclusion, there are four Japanese cultural values, ganbari, omoiyari, enryo, and wa implicated in disaster response act after the big disaster and breakdown of the nuclear plant in March 2011.
Kata Kunci : Higashi Nihon Daishinsai, bencana nuklir Fukushima Daiichi, (ganbari, omoiyari, enryo, wa)/ Higashi Nihon Daishinsai, Fukushima Daiichi nuclear disaster, (ganbari, omoiyari, enryo, wa)