PERBEDAAN RERATA MEAN PLATELET VOLUME (MPV) PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS STABIL DENGAN SIMTOM DEPRESI DAN TANPA SIMTOM DEPRESI

ARIEF WIBAWA, dr. Agus Siswanto, SpPD-KPsi; dr. Hariadi Hariawan SpPD, Sp.JP(K)

2014 | Tesis | S2 Ilmu Penyakit Dalam

Depresi merupakan prediktor independen kejadian kardiovaskular. Peningkatan reaktifitas platelet merupakan salah satu dari beberapa kemungkinan mekanisme yang diajukan untuk menerangkan hubungan antara faktor psikososial dengan penyakit jantung koroner. Mean platelet volume (MPV) merupakan indikator aktivasi platelet.MPV berhubungan dengan kejadian kardiovaskular mayor pada penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata MPV dengan simtom depresi pada penderita angina pektoris stabil (APS). Desain penelitian adalah studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan secara berurutan dari pasien APS yang dirawat di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Pengukuran MPV dan skor HAD dilakukan satu kali saat pasien masuk rumah sakit. Data disajikan dalam bentuk analisis deskriptif tentang karakteristik subjek penelitian berupa rata-rata dan simpangan baku. Korelasi antara MPV dengan simtom depresi pada APS diuji dengan Pearson’s correlation. Angka kemaknaan adalah p< 0.05. Terdapat 40 subjek, terdiri dari 20 APS dengan depresi dan 20 APS tanpa depresi. Rerata kadar MPV pada penelitian ini 7,56 ± 0,95 fl, rerata MPV pada pasien APS dengan depresi sebesar 8,45 ± 0,82 fl, sedangkan pada pasien APS tanpa depresi sebesar 7,68 ± 0,99 fl. Terdapat perbedaan rerata MPV yang bermakna secara statistik pada pasien angina pektoris stabil dengan simtom depresi dan tanpa depresi p 0,009.

Depression is an independent predictor of cardiovascular events. Increased platelet reactivity is one of several possible mechanisms proposed to explain the relationship between psychosocial factors with coronary heart disease. Mean platelet volume (MPV) is an indicator of platelet activation. MPV associated with major cardiovascular events in coronary heart disease. This study aimed to determine the correlation of MPV with depression symptoms in patients with stable angina pectoris.The study design was cross-sectional study. Sampling was carried out in sequence from Stable Angina Pectoris patients who were treated at internal medicine department of Dr. Sardjito hospital yogyakarta. MPV and HAD score were measured once on admission. Data presented as a descriptive analysis of the subjects characteristics in average and standard deviation. Correlation of MPV with depression symptoms in patient with Stable Angina Pectoris assessed with Pearson's correlation. The results were considered at the significance level of p<0.05. There were 40 subjects, consisting of 20 Stable Angina Pectoris with depression and 20 Stable Angina Pectoris without depression. The mean levels of MPV in this study was 7,56 ± 0,95 fl, mean MPV in SAP patients with depression was 8,45 ± 0,82 fl, whereas in Stable Angina Pectoris patients without depression was 7,68 ± 0,99 fl. There is difference level of MPV in Stable Angina Pectoris patients with depression and without depression p = 0.009.

Kata Kunci : dr. Agus Siswanto, SpPD-KPsi; dr. Hariadi Hariawan SpPD, Sp.JP(K)