Laporkan Masalah

PANDANGAN DUNIA ESMIET DALAM NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN

DIAN MUSTIKASARI, Prof.Dr. Faruk, S.U.

2014 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian ini meneliti novel Tunggak-Tunggak Jati tiga persoalan, yaitu struktur novel Tunggak-Tunggak Jati, pandangan dunia yang terekspresikan Tunggak-Tunggak Jati dan genesis novel dan pengarang. Novel Tunggak-Tunggak Jati karya Esmiet sebagai objek material penelitian ini mengisahkan keadaan masyarakat Jawa dan Cina di Kalidawir Jawa Timur. Untuk meneliti masalah tersebut, peneliti menggunakan teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann, yang bertujuan untuk menemukan pandangan dunia masyarakat dan hubungannya dengan struktur karya sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dialektik yaitu memandang teks sebagai titik awal dan titik akhir dari sebuah penelitian dan memperhatikan koherensi makna secara penuh. Menemukan pandangan dunia dan genesisnya tersebut, dibutuhkan analisis terhadap struktur intrinsik novel Tunggak-Tunggak Jati dan relasi antar tokoh dengan objek dan lingkungannya, pandangan dunia yang diekspresikan Tunggak-Tunggak Jati dan hubungan antara struktur karya sastra denagn pandangan dunia tersebut yang kemudian akan menjawab alasan pandangan dunia tersebut terbangun dan berkembang dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur novel Tunggak-Tunggak Jati dianalisis dengan mencari hubungan manusia dan manusia, manusia dan Tuhan,manusia dan alam serta lahir bathin. Dari struktur hubungan tersebut ditemukan adanya usaha pribumi untuk melintasi kelas sosial dan berusaha untuk mencapai kesejahteraan rakyat pribumi yang dipandang rendah oleh non pribumi. Pandangan dunia tentang marhaenisme ini disebabkan adanya perbedaan antara kelas sosial dalam strata tinggi dan yang dipandang rendah. Marhaenisme menjadi penting bagi Esmiet karena dengan ideologi tersebut akan mengangkat penduduk pribumi menjadi lebih baik dan sejajar derajat dan martabatnya di dalam non pribumi dengan perjuangan kelas lepas dari penindasan non pribumi. Esmiet menggambarkan kehidupan pribumi yang diwakilkan oleh tokoh Karmodo yang berusaha untuk melintasi kelas sosial dan menciptakan kesejahteraan rakyat sehingga menjadi sejajar dan lebih baik kedudukannya. Kata-kata kunci : Pandangan Dunia, Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet, Strukturalisme Genetik, Lucien Goldmann

This research focus on three problems of Tunggak-Tunggak Jati novel, namely novel’s structure of Tunggak-Tunggak Jati, world view which expressed in Tunggak-Tunggak Jatiand the author and novel genesis. Tunggak-Tunggak Jatinovel written by Esmiet used as the object material of this research tells about the conditions of Javanese and Chinese society in Kalidawir East Java. The reseacher used Lucien Goldmann genetic structuralism theory to find out world view and the relation of literary structure. Dialectic method, look at texts as the initial and end point of the research and observe meaning coherency as a whole, was used in this research. To find out the genesis and world view, It needed analysis of Tunggak-Tunggak Jatinovel intrinsic structure and relation of characters with objects and their environment, world view which expressed in Tunggak-Tunggak Jatiand the relation between literary structure and the world view will answer why the world view was created and grown in society. The result of the research indicated that Tunggak-Tunggak Jatinovel structure was analysed by looking for human and human, human and god, and human and nature relations. Based on the relationstructure above, the reseacher found there were efforts from javanese indigenes to cross class social and to reach prosperity as nonindigenes Javanese looked down on their social class. The world view toward marhaenism was caused by the differences between social class in high social strata and low social strata. Marhaenism became important for Esmiet because by using that idiology he could raise up Javanese indigens social status and became equal to the non Javanese indigenes struggling with non Javanese indigenes suppression. Esmiet described Javanese indigenes’ life in the character of Karmodo who tried to cross social class and created prosperity to make the Javanese indigenes equal. Key words : world view, Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet, Genetic Structuralism, Lucien Goldmann

Kata Kunci : Pandangan Dunia, Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet, Strukturalisme Genetik, Lucien Goldmann; world view, Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet, Genetic Structuralism, Lucien Goldmann


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.