Pengaruh Krom (VI) terhadap Struktur Anatomi Akar dan Pertumbuhan Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.)

SISCA FERLYNA NUR ILLAHI, Dr. Maryani, M.Sc.

2014 | Skripsi | BIOLOGI

Kromium (Cr) merupakan logam berat yang bersifat persisten, bioakumulatif toksik dan tidak mampu terurai di dalam lingkungan. Penggunaan Cr dalam aktifitas industri menyebabkan Cr menjadi polutan yang serius bagi lingkungan. Cr(VI) merupakan senyawa krom yang paling toksik (misalnya K2Cr2O7 atau CrO3). Tumbuhan merupakan organisme yang lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan dibandingkan hewan dan manusia. Amaranthus tricolor L. merupakan tanaman yang cukup toleran terhadap logam berat dan berpotensi sebagai tanaman fitoremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh Cr terhadap struktur anatomi akar dan pertumbuhan tanaman Amaranthus tricolor L. Tanaman Amaranthus tricolor L. umur 4 minggu disiram dengan larutan K2Cr2O7 dengan konsentrasi 0, 25, 50, 75, dan 100 mg/L selama 10 hari. Pembuatan preparat melintang akar semi permanen dengan metode free hand section. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada akar Amaranthus tricolor L., semakin tinggi konsentrasi Cr maka dapat meningkatkan diameter akar, tebal korteks, diameter daerah xilem, dan diameter stele, sedangkan kerapatan stomata daun semakin menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi Cr. Selain itu, konsentrasi Cr yang tinggi dapat menghambat pemanjangan akar, tinggi tanaman, jumlah dan perluasan daun, menurunkan berat basah dan berat kering tajuk dan akar, serta menurunkan kadar klorofil daun.

Chromium (Cr) is a heavy metal which is persistent, bioaccumulative, toxic and unable to be degraded in the environment. Due to its wide industrial use, chromium is considered as a serious environmental pollutant. Cr(VI) is considered as the most toxic form of Cr (e.g K2Cr2O7 or CrO3). Plants are organisms that are more sensitive to the environmental changes than animals and humans. Amaranthus tricolor L. is one of the heavy metals tolerant plants and has the potential as phytoremediation agent. The aim of this research was to study the effect of chromium on root anatomy and growth of Amaranthus tricolor L. Four (4) weeks old plants were treated with K2Cr2O7 solution with concentration of 0, 25, 50, 75, and 100 mg/L for 10 days. Cross-section of the roots was prepared semi permanently by free hand section method. The results showed that the higher concentration of Cr caused the increase of root diameter, cortical thickness, diameter of xylem area, and diameter of the stele, while it decreased stomata density. In addition, the higher concentration of Cr inhibited root elongation and plant height, reduced the leaves number and leaves area, decreased the fresh and dry weight of the shoots and roots, as well as decreased leaf chlorophyll content.

Kata Kunci : Kromium, Anatomi, Akar, Amaranthus tricolor L.