Efek Cekaman Tembaga Terhadap Aktivitas Nitrat Reduktase, Kadar Klorofil dan Gula Terlarut pada Pertumbuhan Tanaman Sorgum Manis (Sorghum bicolor (L.) Moench)

LUDIANA SEPTI SUSANTI, Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M. Sc.

2014 | Skripsi | BIOLOGI

Tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor(L.) Moench) dapat tumbuh di area dengan curah hujan yang tidak teratur, sehingga tanaman ini dapat toleran terhadap kekeringan dibanding tanaman budidaya lain. Batang tanaman sorgum manis mengandung gula terlarut sehingga potensial dikembangkan menjadi bahan dasar bioetanol. Tembaga adalah salah satu logam berat yang berperan sebagai mineral mikro yang esensial bagi pertumbuhan tanaman. Konsentrasi yang tinggi di dalam sel, menyebabkan Cu bersifat toksik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Cu terhadap aktivitas nitrat reduktase, kadar klorofil, gula terlarut dan pertumbuhan tanaman sorgum manis, serta korelasi antar variabel yang diukur. Dua puluh lima tanaman sorgum manis yang telah berusia 21 Hari Setelah Tanam (HST) disemprot Cu dengan konsentrasi 0; 101,4; 253,5; 507 dan 760,5 ppm dengan lima kali ulangan. Semua tanaman disiram setiap hari dan dipanen 10 hari setelah perlakuan. Pengukuran aktivitas nitrat reduktase berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan yaitu NO2- menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 540nm. Kadar korofil diukur menggunakan pelarut aceton dan diukur absorbansi dengan spektrofotometer panjang gelombang 645 dan 663nm. Pengukuran gula terlarut menggunakan metode Anthrone dengan spektrofotometer panjang gelombang 578nm. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah berat basah, panjang tajuk, jumlah daun dan panjang akar. CekamanCu menurunkan aktivitas nitrat reduktase dan gua terlarut pada konsentrasi 101,5 ppm sedangkan kadar klorofil pada konsentrasi Cu 253,5 ppm. Perlakuan Cu tidak mempengaruhi panjang tajuk namun saat dosis 101,4 ppm menurunkan berat basah, jumlah daun dan panjang akarnya. Terdapat korelasi yang positif antara variable ANR dengan kadar klorofil, gula terlarut dan parameter pertumbuhan meliputi berat basah, jumlah daun, panjang akar dan tinggi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada cekaman Cu konsentrasi 101,4 ppm, dapat menurunkan produktivitas tanaman sorgum manis.

Sweet sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) plants are able to live in area with irregular rainfall, due to its more tolerant to drought character than other crops. The stem of this plant contains sugar so has a high potential for bioethanol. Copper is an essential minerals for plant growth and development, but it may toxic in high concentration in cells. The aims of this research were to study the effect of Cu toxicity on nitrate reductase activity (NRA), content of chlorophyll, soluble sugar, growth parameter and also the correlation among NRA to these variables. Twenty five plants at twenty one days after showing (DAS) were sprayed with five Cu concentration (0; 101,4; 253,5; 507 dan 760,5 ppm) with five replicates. All plants watered every days and harvested for analysis after 10 days treatments. Nitrat reductase activity measure by its product (NO2-) used spectrophotometer on wavelength 540nm. Chlorophyll content was detect by spectrophotometer on wavelength 645 and 663nm. Anthroe methode used to analize soluble sugar by spectrophotometer on wavelength 578nm. The growth parameters measured were fresh weight, shoot length, number of leaves and root length. Copper affected on decrease nitrate reductase activity and soluble sugar were observed start from 101,5 ppm treatment while chlorophyll content decrease on 253,5 ppm Cu treatment. Copper exposure did not affect the shoot length, but concentration start from 101,4 ppm already showed a decrease of fresh weight, number of leave and root length. The positive correlations were observed among NRA with chlorophyll content, soluble sugar, and sweet sorghum growth parameter. This results suggested that Shorgum plants reduced their productivity on 101,4 ppm Cu treatment.

Kata Kunci : Toksisitas Cu, nitrat reduktase, kadar klorofil, gula terlarut