Laporkan Masalah

Struktur Histologis Intestinum dan Pertumbuhan Ayam (Gallus gallus domesticus Linnaeus, 1758) Hasil Persilangan Ayam Broiler dan Ayam Pelung

INDIAS NURUL AINI PUTRI MUSLIM, Drs. Abdul Rachman, M.Si

2014 | Skripsi | BIOLOGI

Struktur Histologis Intestinum dan Pertumbuhan Ayam (Gallus gallus domesticus Linnaeus, 1758) Hasil Persilangan Ayam Broiler dan Ayam Pelung Oleh: Indias Nurul Aini Putri Muslim 09/285440/BI/8325 INTISARI Persilangan merupakan salah satu metode untuk dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ayam lokal. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pertumbuhan ayam adalah pengamatan terhadap struktur histologis intestinum, pertambahan bobot embrio, ukuran panjang organ intestinum, jumlah vili, jumlah kelenjar Lieberkhun dan laju penyerapan yolk embrio ayam hasil persilangan dan ayam lokal. Pada penelitian ini digunakan sampel ayam generasi pertama (F1 ) hasil persilangan antara ayam betina Broiler dengan ayam Pelung. Pengamatan dilakukan pada ayam umur 5, 10, 14, 18 dan umur 1 hari setelah menetas. Dilakukan pembedahan telur untuk ditimbang yolkdan berat embrio ayamnya. Kemudian dilakukan pengambilan organ intestinum embrio dan DOC ayam umur 1 hari. Organ intestinum (duodenum, jejunum/ileum,caecum dan crassum) kemudian diukur panjangnya dan dibuat sediaan histologis menggunakan metode parafin dengan pewarnaan HE (Hematoxylin Eosin). Berdasarkan hasil diketahui bahwa struktur histologis intestinum ayam Kampung dan ayam F1 memiliki perbedaan jumlah vili dan kelenjar Lieberkhun. Jumlah vili pada intestinum ayam F1 lebih banyak daripada jumlah vili yang terdapat pada intestinum embrio ayam Kampung umur 1 hari setelah menetas. Pertumbuhan embrio ayam F1 lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan embrio ayam Kampung ditinjau dari jumlah vili, jumlah kelenjar Lieberkhun, bobot embrio dan ukuran panjang intestinum. Laju penyerapan yolk embrio ayam F1 lebih tinggi dibandingkan laju penyerapan yolk ayam Kampung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kualitas pertumbuhan ayam F1 lebih baik dibandingkan dengan ayam Kampung ditinjau dari pertambahan bobot embrio, struktur histologis meliputi jumlah vili, jumlah kelenjar Lieberkhun, ukuran panjang organ intestinum dan laju penyerapan yolk.

Intestinal Histological Structure and Growth Development of Chick (Gallus gallus domesticus Linnaeus, 1758) Hybrid of Broiler and Pelung By: Indias Nurul Aini Putri Muslim 09/285440/BI/8325 ABSTRACT Crossbreeding is a method to improve the quality of local chicken growth. The parameters that can be used to measure the quality of chicken growth was observation on intestinal histological structure, number of villi, number of Lieberkhun nodes, intestinal length, rate of yolk absorption and embryo's weight gain. A crossbreeding of female Broiler chicken and Pelung chicken has been conducted and F1 of the result used on this research and compared to native chicken. Observation was made on chicken aged 5, 10, 14, 18 and 1 day after hatched. Eggs surgery conducted to measure the egg yolk weight. Later, embryo's intestinal organ (duodenum, jejunum/ileum, caecum and crassum) and 1 day old chicken was taken for further analysis. Length of intestinal organ was measured and histological preparation made using parafin methods with HE (Hematoxylin Eosin) staining. The result shown that intestinal histological structure has differences in the number of villi and Lieberkhun nodes. The F1 chicken has greater number of villi than Native chicken at age 1 day after hatched. F1 chicken embryo growth was faster than growth of Native chicken in terms of number of villi, number of Lieberkhun nodes, embryo weight and length of the intestinal organ measured. The yolk absorbtion rate was higher in F1 chicken rather than Native chicken. The conclusion of the research is that F1 of the crossbreeds had a better growth quality than Native chicken in terms of embryo's weight gain, histological structure, number of villi, number of Lieberkhun nodes, intestinal organ length and rate of yolk absorption.

Kata Kunci : Keywords: embryo, yolk, Hematoxylin Eosin, villi, Lieberkhun nodes


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.