PENGUJIAN MARSHALL CAMPURAN LATASTON YANG MENGANDUNG BIOASPAL UNTUK LALULINTAS SEDANG

ANGGA KUSUMAH WARDANI, Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT

2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

PENGUJIAN MARSHALL CAMPURAN LATASTON YANG MENGANDUNG BIO ASPAL UNTUK LAL ULINTAS SEDANG Angga Kusumah Wardani INTISARI Jalan raya merupakan bangunan konstruksi yang dibuat dari campuran perkerasan aspal dan material (pasir, kerikil). Biaya produksi dengan harga tinggi menjadikan alasan untuk memproduksi aspal dari bahan baku lain agar lebih murah tapi tidak mengurangi kualitas aspal tersebut. Mengetahui sifat-sifat dan karakteristik pencampuran aspal yang mengandung bio aspal sehingga dapat memenuhi syarat sebagai lataston dengan pengujian Marshall untuk kategori lalu lintas sedang. Proses awal pembuatan bio aspal yaitu pirolisis dengan tujuan mendapatkan tar dan asap cair cangkang kelapa sawit, selanjutnya dilakukan destilasi yaitu proses penguapan asap cair untuk mendapatkan residunya (Bio Aspal). Bio aspal yang di dapat dari proses destilasi akan di campur terhadap aspal yaitu 1% - 10% dari berat aspal tersebut, kemudian dilakukan pengujian sesuai dengan pengujian aspal standar minyak yaitu penetrasi, uji berat jenis, uji titik lembek dan uji daktilitas. Dari keseluruhan pengujian di atas di dapat hasil pencampuran rata-rata maksimal antara bio aspal dan aspal yang memenuhi syarat yaitu 1% bio aspal dan 99% aspal. Pengujian Marshall diperoleh nilai kadar aspal optimum (KAO) dari variasi campuran aspal yang memenuhi persyaratan adalah 6,5%.

MARSHALL EXAMINATION OF LATASTON MIXTURE CONTAINING BIO ASPHALT FOR MODERATE TRAFFIC Angga Kusumah Wardani ABSTRACT The highway is a building construction is made from a mixture of asphalt pavements and materials (sand, gravel). The cost of producing a high price makes the reason for producing bitumen from other raw materials that are cheaper but do not reduce the quality of the asphalt. Knowing the properties and characteristics of mixing asphalt containing bio-asphalt so as to qualify as lataston with Marshall testing for medium traffic category. The initial process of making bio-asphalt is pyrolysis with the aim of getting the tar and oil palm shell liquid smoke, further distillation is the process of evaporation of liquid smoke to get the residue (Bio Asphalt). Bio asphalt obtained from the distillation process will be in the mix of asphalt that is 1% - 10% of the weight of the asphalt, then testing in accordance with standard asphalt testing oil is penetration, density test, test for melting point and ductility tests. Of the total above test could result in an average maximal mixing between bio-asphalt and asphalt are qualified are 1% and 99% bio bitumen asphalt. Testing Marshall values obtained optimum bitumen content (OBC) of the variation in the asphalt mix that meets the requirement is 6.5%.

Kata Kunci : Keywords: asphalt, ductility, distillation, tar, lataston, oil palm shell