Laporkan Masalah

EKSPLORASI DAN UJI PATOGENESITAS Oryctes Virus PADA KUMBANG BADAK (Oryctes rhinoceros)

JATU BARMAWATI, Prof. Dr. Ir. Susamto Somowiyarjo, M. Sc. ; Tri Harjaka, S.P.,M.P.; Dr. Ir. Sedyo Hartono, M. Sc.

2014 | Skripsi | ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN

Kelapa dan kelapa sawit adalah komoditas yang sangat menjanjikan sebagai energi baru yang dapat diperbarui. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L.) adalah hama utama yang menurunkan hasil sedikitnya 10%. Pemanfaatan agensia hayati dengan menggunakan Oryctes virus telah menuai keberhasilan dan pernah diujicobakan di beberapa wilayah di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan virus tersebut di alam serta menemukan isolat virulen untuk mengendalikan Kumbang Badak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013-Agustus 2014 di Laboratorium Virologi Tumbuhan dan Laboratorium Pengendalian Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, serta di perkebunan kelapa di daerah D.I Yogyakarta, Kabupaten Jombang, Lumajang, Tulung Agung, dan Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini terdiri dari survei lapangan, pemeliharaan O. rhinoceros, uji patogenisitas, dan deteksi molekuler dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil survei pada perkebunan kelapa di Tulung Agung dan Yogyakarta terlihat adanya serangan berat dan didapatkan 258 serangga yang terdiri dari larva instar kedua, larva instar ketiga, pupa, dan imago. Serangga sakit yang ditemukan di lapangan di inokulasikan kembali pada serangga yang sehat dengan cara meminumkan suspensi virus yang telah dicampur dengan larutan gula 10%, kemudian dilakukan uji molekuler untuk mendeteksi Oryctes virus. Setiap sampel yang terdeteksi dari diujikan pada 10 serangga uji dan dihitung LT50. Oryctes virus terdeteksi dari isolat yang berasal dari Trenggalek dan dapat mematikan 30% serangga uji dalam waktu 6 hari setelah inokulasi. Isolat ini kurang virulen karena tidak mampu mencapai LT50 di samping itu salah satu dari serangga yang didapatkan di lapangan mengalami malformasi di bagian sayap saat menjadi imago.

Coconut and oil palm are the promising commodities for new renewable resources. Main problem on both plantations is the rhinoceros beetle attack (Oryctes rhinoceros L.) that caused at least 10% yield loss. The innovation that can we do is using Oryctes virus as bio-control agent. It was reported collapsed the population successfully and was released in some East Java region. This research conducted to find virus existence in nature and virulence isolate for controlling the pest. It conducted from March 2013 to August 2014 in Laboratory of Virology and Laboratory of Biological Control, Plant Protection Department, University of Gadjah Mada, Yogyakarta, also on coconut plantation in Yogyakarta, Jombang, Lumajang, Tulung Agung Regency, and Nusa Tenggara Timur. These procedures are doing field survey, rearing of O. rhinoceros, pathogenicity test, and molecular detection using Polymerase Chain Reaction (PCR). From field survey in Tulung Agung Regency and Yogyakarta we found out high damage level and collected 258 insects divided by 2nd instar larvae, 3rd instar larvae, pupa, and adults. Infected insects have been re-inoculate in to the health insects by treating grubs with virus suspension on 10% sugar, and then we do molecular detection to make sure it is Oryctes virus. Each detected virus are tested on 10 health grubs and calculate it LT50. There was found Oryctes virus isolate from Trenggalek Regency, it kill 30% of health insect on 6 day after inoculation. This isolate not virulence because could not reach LT50 on bioassay. One of the insect in from the field has malfunction in wing after hatch to be adults.

Kata Kunci : Coconut, Oryctes virus, Oryctes rhinoceros, Biological control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.