KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN GIZI SEIMBANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL, METODE CERAMAH DENGAN ALAT BANTU, DAN METODE CERAMAH TANPA ALAT BANTU TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TENTANG GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MONICA ERISANTI, Fatma Zuhrotun Nisa, STP., MP ; Harry Freitag Luglio, S.Gz, M.Sc

2014 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Dewasa ini, Indonesia dihadapkan pada beban ganda masalah gizi, yaitu masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi, terutama pada anak-anak. Timbulnya beban ganda masalah gizi ini disebabkan oleh pola makan yang kurang baik, pola makan yang tidak mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang, serta kurangnya pengertian dan pemahaman mereka terhadap peranan zat gizi bagi kesehatan. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, salah satunya dengan cara memberikan pembelajaran mengenai gizi. Tujuan: Mengetahui keefektifan pembelajaran mengenai gizi seimbang melalui media audiovisual (MAV), metode ceramah dengan alat bantu (CDAB), dan metode ceramah tanpa alat bantu (CTAB) terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi pada siswa sekolah dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain penelitian pretest dan posttest. Penelitian dilaksanakan di tiga sekolah dasar di Kabupaten Sleman. Siswa kelas 3 SD diberi perlakuan berupa pembelajaran gizi seimbang, yang dibagi menjadi tiga kelompok dengan perlakuan yang berbeda, yaitu dengan MAV, CDAB, dan CTAB. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hasil uji Cochran terhadap pengetahuan siswa terdapat perbedaan nilai antara pretest, post test 1 dan post test 2 pada metode MAV (p sama dengan 0,013), CDAB (p sama dengan 0,000) dan CTAB (p sama dengan 0,000). (2) Hasil penilaian dengan uji Wilcoxon terhadap sikap anak SD menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara pretest dan posttest pada metode MAV (p sama dengan 0,032), tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna pada perlakuan CDAB (p sama dengan 0,162) dan CTAB (p sama dengan 0,190). (3) Hasil uji Wilcoxon terhadap perilaku siswa menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pretest dan posttest pada perlakuan MAV (p sama dengan 0,303), CDAB (p sama dengan 0,858). Terdapat perbedaan yang bermakna antara pretest dan posttest pada perlakuan CTAB (p sama dengan 0,049), namun perbedaannya cenderung meurun. Kesimpulan: MAV, CTAB, dan CDAB efektif untuk meningkatkan pengetahuan. MAV efektif untuk meningkatkan sikap. MAV, CTAB, dan CDAB tidak efektif meningkatkan perilaku jika hanya diterapkan dalam satu kali intervensi.

Background: Nowadays, Indonesia faces a double burden on nutritional problems, namely the problem of nutritional deficiency and excess nutrients, especially in children. The incidence of the double burden of nutritional problems is caused by a lack of good diet, a diet that is not referring to Guidelines Balanced Nutrition, as well as the lack of understanding of the role of nutrients for health. There are a variety of efforts that can be done to overcome this, one of them by way of providing learning about nutrition. Objective: Finding out the effectiveness of learning about nutritional balance through audio visual media (MAV), the method of lecture with aids (CDAB), and lectures without tools (CTAB) to knowledge, attitudes, and behaviours in elementary school students. Methods: The research is research quasi experimental design research with pre test and posttest. The research was carried out at three elementary schools in Sleman Regency. Grade 3 elementary school were given preferential treatment in the form of a nutritional balanced learning, divided into three groups with different treatment, as follows : with MAV, CDAB, and CTAB. Results: There was significant relationship between the average score of the knowledge of student for pretest, posttest 1, posttest 2 on MAV (p equals 0,013), CDAB (p equals 0,000) and CTAB (p equals 0,000) methods by Cochran test. Result of Wilcoxon test of the attitude of student has shown that there was significant relationship on between pretest and posttest on MAV method (p equals 0,032), but there was no significant relationship on CDAB (p equals 0,162) and CTAB (p equals 0,190). Wilcoxon test of the behaviour of student pretest dan postest has shown that there was no significant relationship on CDAB (p equals 0,858) and MAV (p equals 0,303). There was significant relationship between the behaviour of student of pretest and posttest on CTAB method (p equals 0,049), but the difference tends to decrease. Conclusion: MAV, CTAB, and CDAB were effective on increasing knowledge. MAV was effective on increasing attitude. MAV, CTAB, and CDAB were not effective on increasing behaviour if those were been applied on one-time intervention.

Kata Kunci : media audiovisual, ceramah dengan alat bantu, ceramah tanpa alat bantu, pengetahuan, sikap, perilaku, gizi seimbang