Hubungan Status Hidrasi dan Konsumsi Cairan terhadap Mood Perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul
BERNADETHA SHINTA ARMA DHINI, dr. Heru Prasanto Sp.PD-KGH; Siti Helmyati, DCN, M.Kes
2014 | Skripsi | GIZI KESEHATANLatar Belakang : Air merupakan komponen penyusun utama dalam tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan tubuh terhadap air diperlukan untuk mencapai status hidrasi yang baik. Selain atlet, pekerja juga merupakan populasi yang sering dikaitkan dengan status hidrasi. Dehidrasi memiliki efek negatif dalam pengambilan keputusan, kemampuan kognitif, dan mood pada pekerja serta dapat meningkatkan kecelakaan kerja. Perawat adalah tenaga kesehatan yang terkait dalam mutu pelayanan rumah sakit, sehingga selalu dituntut terampil dan ramah. Mood perawat terkait dengan cara perawat memberikan pelayan terhadap pasien. Oleh karena dehidrasi berkaitan dengan mood individu, maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perawat. Tujuan Penelitian : Mengkaji hubungan antara status hidrasi, konsumsi cairan, dengan mood perawat RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian adalah perawat RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2011 menggunakan kuesioner food recall 24 jam, fluid record, dan profile of mood states (POMS). Uji statistic menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, Kruskall-Wallis post-hoc Mann-Whitney, dan Independent Sample T-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian : Gambaran status hidrasi pada perawat RSUD Panembahan Senopati Bantul ditunjukan dengan persentase 44,6% kurang terhidrasi dengan baik, 5,4% kekurangan cairan/ dehidrasi dan 50% terhidrasi dengan baik. Rata-rata jumlah cairan yang dikonsumsi adalah sebesar 2764,9 kurang lebih 611,5 ml. Hasil uji beda t-tes dan Mann-Whitney menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara mood perawat yang terhidrasi dengan baik dan mood perawat yang kurang terhidrasi dengan baik (p>0,05) dan hasil uji korelasi Spearman menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan dengan mood (p>0,05). Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara status hidrasi dengan mood dan antara konsumsi cairan dengan mood.
Background : Water is the principal component of the human body. Maintaining fluid intake is important to gain normal total body water (euhydration). Not only athletes, workers also are the population which are often challenged by hydration issues. Dehydration has been shown to adversely effect on decision making, cognitive performance, and mood of the workers and also associated with an increase of work-related accidents. Nurses are one of healthworkers who associates with quality service of hospital, they are obligated to be ingenious and hospitable. Mood can be related to how nurse take care of their patients. Because of dehydration can affect mood, dehydration also can affect work performace of nurses as well. Objectives : The purpose of this study is to analyze the relationship between hydration status to mood. Methods : This study is a descriptive analytical approach to observational cross-sectional design. Subject of this study is nurses of Panembahan Senopati Bantul Hospital. Data collection was conducted on August 2014 by using 24-hour food recall questionnaire, fluid record questionnaire, and Profile of Mood States questionnaire. Statistical test of this study using Kolmogorov-Smirnov, Kruskall-Wallis post-hoc Mann-Whitney, and Independent Sample T-test with 95% confidence interval. Results : Hydration status in nurses of Panembahan Senopati Bantul Hospital is indicated by a percentage of 50% in subjects with dehydrated and moderate dehydrated urine color measurement. The average amount of fluid intake was 2764,9 ± 611,5 ml. There was no significant relationship between hydration status and mood shown by Independent sample t-test and Mann-Whitney (p>0,05) and there was no significant adverse effect correlation between fluid intake and mood shown by Spearman test (p>0,05). Conclusion : There was no relationship between hydration status and the amount of fluid intake to mood.
Kata Kunci : status hidrasi, warna urin, konsumsi cairan, mood, perawat/ hydration status, urine color, fluid intake, mood, nurse