Pola Peresepan Obat dan Penanganan Kasus Dry Socket di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Periode 2012

SEPTIKA PRISMASARI, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D.; drg. Aryan Morita, M.Sc.

2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN GIGI

Dry socket merupakan suatu komplikasi pasca pencabutan. Kondisi tersebut terjadi ketika jendalan darah pada soket gigi tidak terbentuk sehingga jaringan tulang terbuka dan saraf di bawahnya terpapar udara atau rangsangan kimia. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri mulai dari sedang hingga berat dan akan mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Dry socket akan berkembang menjadi osteomyelitis jika tidak ditangani dengan tindakan dan medikasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat dan penanganan kasus dry socket di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada periode 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif noneksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif. Data dari rekam medis pasien yang diagnosis dry socket pada kunjungan tahun 2012 dikumpulkan. Data tersebut meliputi jenis kelamin, usia, diagnosis, tindakan medis yang dilakukan operator, dan obat yang diresepkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan medis untuk menangani kasus dry socket adalah irigasi sebanyak 46,15% dengan bahan natrium klorida sebanyak 50%. Obat antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah amoksisilin dan klindamisin masing-masing sebanyak 45,83%. Obat analgesik yang paling banyak diresepkan adalah jenis NSAID diklofenak sebanyak 37,14%.

Dry socket is a common complication after tooth extraction. It occurs when the blood clot is not formed inside the socket, so the alveolar bone and the nerve is exposed to the air and or chemical agents. This condition causes moderate to severe pain and will disturb patients' daily activities. Dry socket is potential to be develop into osteomyelitis if the treatment and medication do not comply the procedures. The aim of the study was to observe the drugs prescribing and the treatment of dry socket in Prof. Soedomo Dental Hospital, Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada during the period of 2012. This research applied descriptive non-experimental method with retrospective design. The data of patients with dry socket were collected by confirming medical records. The collected data include gender, age, diagnosis, the treatment given by the operator and the drugs prescribing. The result showed that treatment of dry socket which was given by operator was mostly socket irrigation (46,15%), and sodium chloride was found to be the antiseptic material of choices. Based on the study, it was found that evidence-based procedure for the treatment of dry socket needs to be established to enhance better dry socket management. Mostly prescribed antibiotics was amoxicillin (45,83%) and clindamycin (45,83%). Meanwhile sodium diclofenac was found to be the most prescribed

Kata Kunci : dry socket, antibiotik, analgesik, pola peresepan, RSGM Prof. Soedomo