Evaluasi Hasil Perawatan Fraktur Mandibula dengan Mini Plat di Klinik Bedah Mulut RSUP DR. Sardjito (Kajian Tahun 2009-2012)
RIZKA TRIANA, drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.BM
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGIFraktur mandibula adalah kasus trauma yang paling sering terjadi pada oral dan maksilofasial. Mandibula mudah terkena benturan akibat posisi anatomisnya yang condong kedepan. Pertimbangan utama perawatan fraktur mandibula adalah pengembalian oklusi gigi menuju keadaan normal. Perawatan fraktur mandibula telah berkembang dari Intermaxillary Fixation (IMF) menjadi mini plat dengan IMF.Mini plat dengan IMF dapat memberikan hasil anatomis dan fungsional yang lebih baik pasca perawatan dibandingkan dengan IMF. Komplikasi pasca perawatan fraktur mandibula umumnya jarang terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil evaluasi perawatan fraktur mandibula dengan mini plat di Klinik Bedah Mulut RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2009 sampai 2012. Data penelitian diambildari 44 pasien fraktur mandibula yang dipanggil kembali serta dilakukan penilaian subyektif dan objektif oleh Residen Bedah Mulut FKG UGM. Data dianalisis menggunakan uji deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perawatan mini plat dengan IMF sebanyak 23 kasus dan perawatan IMF sebanyak 21 kasus. Komplikasi pasca perawatan fraktur mandibula ditemukan pada pasien dengan perawatan dengan dan tanpa mini plat. Jenis komplikasi yang ditemukan adalah kondisi trauma syaraf (6 kasus), ketidaknormalan relasi oklusi (3 kasus), asimetri wajah (7 kasus), fistel (1 kasus), dan cicatrix (13 kasus) pada perawatan mini plat dengan IMF, sedangkan pada perawatan dengan IMF ditemukan kondisi trauma syaraf (2 kasus), ketidaknormalan relasi oklusi (2 kasus), dan asimetri wajah (10 kasus). Dapat disimpulkan komplikasi yang paling banyak ditemukan pasca perawatan miniplat dan IMF adalah adanya cicatrix dan trauma syaraf, sedangkanpada perawatan IMF adalah asimetriwajah.
ABSTRACT Mandible fracture is the most common case of oral and maxillofacial trauma. This is due to the anatomical position of the mandible which is prominent and easily affected by collision. The main consideration of the mandible fractures treatment is to return the dental occlusion to the normal condition. Management of mandible fractures has evolved from Inter maxillary Fixation (IMF) into a mini plate with the IMF. Mini plate and IMF can provide better postoperatively compared to IMF treatment Post treatment co mplications in mandible fracture are generally rare. This study was aimed to evaluate the results of mandible fracture treatments with mini plate at the Oral Surgery Clinic, Dr. Sardjito Hospital between 2009 and 2012. A total of 44 patients were recalled and were given subjective and objective examination by Oral Surgery Residents from Faculty of Dentistry GadjahMada University. The data was analyzed using quantitative descriptive method. The result shows 23 cases of IMF with mini plate and 21 cases of IMF only. Postoperative complications found post IMF with mini plate treatments were nerve injuries (6 cases), malocclusions (3 cases), facial asymmetry (7 cases), fistula (1 cases) and cicatrix (13 cases), while the complications found post IMF treatments were nerve injuries (2 cases), malocclusions (2 cases), and facial asymmetry (10 cases). It can be concluded that the most often postoperative complications were cicatrix and nerve injuries for IMF with mini plate treatments and facial asymmetry for IMF treatments.
Kata Kunci : Fraktur mandibula, mini plat, IMF, perawatan fraktur mandibula