Dampak Penataan Kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha di Candi Prambanan
OKKI CANDRA PUSPITA, M. Sani Roychansyah, ST., M.Eng,. D.Eng
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAUsaha mikro, kecil dan menengah atau sering disebut UMKM merupakan sarana masyarakat untuk mencukupi kebutuhan ekonominya. Usaha ini sering kali disebut sebagai informal yang bergerak di bidang yang mudah dijangkau oleh masyarakat tanpa memerlukan keahlian khusus untuk menjalankannya usahanya. Usaha informal sudah menjadi penopang ekonomi Indonesia terbesar karena banyak masyarakat Indonesia yang bergantung dari jenis usaha ini. Pariwisata merupakan sektor yang berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah, memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. Pariwisata juga merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangkauan usaha informal. Pariwisata identik dengan sebuah obyek wisata yang ramai dan Candi Prambanan adalah salah satu obyek wisata yang terkenal di dunia dan banyak dikunjungi oleh pelancong baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan ekonomi yang terjadi di Candi Prambanan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat usaha informal yang merupakan pendukung kegiatan wisata di dalam Candi Prambanan dengan berjualan atau menawarkan jasa. Tingkat pendapatan pedagang dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari jumlah pembeli, jumlah barang yang dibeli, jenis barang dagangan dan lokasi berdagangan. Faktor lokasi menjadi sangat penting karena para pedagang menjalankan kegiatannya didalam lokasi pariwisata yang harus terjangkau oleh wisatawan dan memudahkan mereka untuk membeli barang yang mereka tawarkan. Perubahan lokasi berdagang dapat menjadi faktor penentu dari sedikit banyaknya penghasilan yang mereka dapatkan dan akan berimbas kepada kesejahteraan mereka. Penelitian secara spasial mengenai perubahan lokasi berdagang dapat menjadi salah satu jalan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan tersebut.
Micro, small and medium enterprises or SMEs is a way to community of people to fulfill their economic needs. This enterprises often called informal bussiness which easily accessible by the public without requiring any special skills to run their business. Informal businesses has become a crutch largest Indonesian economy because many Indonesian people who depend on the type of this bussiness. Tourism is a sector that plays a big role in the development process and development of the region, contributing to the income of a region as well as for society. Tourism is also one of the economic activities that can be used by communities within the reach of informal businesses. Tourism is identical to a bustling tourist attraction and Prambanan temple is one of the famous attractions in the world and is often visited by travelers from both home and abroad. Economic activity that occurred in the Prambanan temple can be exploited by informal business community who is a supporter of tourism activities in the Prambanan temple by selling or offering services. Income level traders affected by many factors ranging from the number of buyers, the number of items purchased, the type and selling location merchandise. Location becomes a very important factor as traders carrying out its activities within the tourism site to be affordable by tourists and enable them to buy things they offer. Location changing of trade can be the deciding factor of a little amount of income that they get and impact on their welfare rate. Spatial research about the changing location of trade place can be one way to determine the level of well-being and the factors that affect the level of their welfare.
Kata Kunci : Pariwisata, Kesejahteraan, Perubahan Letak, Obyek Wisata